Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang: Awal Penemuan hingga Identitas

Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang: Awal Penemuan hingga Identitas

Robby Bernardi - detikNews
Rabu, 23 Agu 2023 17:58 WIB
Jenazah wanita berseragam Pramuka yang ditemukan di Pemalang, Selasa (22/8) dimakamkan di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Rabu (23/8/2023) siang.
Pemakaman mayat berseragam Pramuka yang ditemukan di Pemalang (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Jakarta -

Sosok mayat berseragam Pramuka ditemukan di Pemalang, Jawa Tengah. Identitas mayat wanita yang dipenuhi luka-luka di tubuhnya tersebut kini sudah diketahui.

Lalu, bagaimana awal mula penemuan mayat itu? Berikut informasi selengkapnya seperti dilansir detikJateng.

Awal Penemuan Mayat Berseragam Pramuka

Sesosok mayat perempuan berseragam Pramuka ditemukan di aliran sungai yang berada dekat Pantai Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang pada Selasa (22/8/2023). Warga yang menemukan mayat tersebut sempat mengiranya boneka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya ada warga yang menemukan. Dikira boneka awalnya.terus ngabari saya dan kita teruskan ke kepolisian," kata warga yang juga penjaga Pantai Blendong, yakni Agus (46), Selasa (22/8/2023).

Agus mengatakan bahwa tidak jauh dari lokasi temuan mayat, juga ditemukan sarung dan batu. Mayat tersebut langsung dievakuasi ke RSUD M Azhari Pemalang.

ADVERTISEMENT

"Tak jauh ada sarung yang dibanduli (dipasangi) batu. Saya kira itu sengaja ditenggelamkan. Sarung ada batunya. Saya kira sudah beberapa hari dan baru muncul, belum ada identitasnya," ungkapnya.

Suasana di depan kamar jenazah RSUD Pemalang usai penemuan mayat gadis ABG berseragam Pramuka, Selasa (22/8/2023).Suasana di depan kamar jenazah RSUD Pemalang usai penemuan mayat gadis berseragam Pramuka, Selasa (22/8/2023). (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)

Penyebab Kematian Diselidiki Polisi

Kasatreskrim Polres Pemalang, AKP Andi Pradana, menyatakan polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban. Polisi mendalami kematian korban yang mayatnya ditemukan di sungai daerah Pemalang itu.

"Untuk korban saat ini, korban masih berada di RSUD M Azhari, sementara kasus ini masih kita dalami, kita identifikasi," kata Andi.

Ciri-ciri korban yakni berjenis kelamin perempuan dengan tinggi badan sekitar 140 cm dan panjang rambut sebahu. Polisi juga melacak identitas korban melalui seragam Pramuka yang dikenakannya.

Identitas Korban

Identitas mayat perempuan berseragam Pramuka yang ditemukan di aliran sungai dekat Pantai Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang, telah terungkap. Terungkapnya identitas korban itu atas inisiasi pihak keluarga yang mendatangi RSUD Dr M Ashari Pemalang pada Selasa (22/8/2023) tengah malam.

Pihak keluarga meyakini korban ialah inisial RI (20) warga Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Keluarga hilang kontak sejak Minggu (20/8) malam. Jenazahnya telah diambil pihak keluarga dan dimakamkan.

Kakak perempuan korban berinisial K meyakini korban adalah adiknya. Hal itu terlihat dari ciri fisik dan kaus hitam yang ditemukan.

"Pertama saya kenali dari wajahnya. Awalnya saya tidak percaya itu adik saya, karena pakai seragam Pramuka. Karena adik saya tidak sekolah," kata K, Rabu (23/8) siang.

"Saya ke rumah sakit melihat langsung, saya kebal tangannya, kakinya, kausnya, jari-jarinya, kukunya saya tahu bahwa itu memang adik saya. Giliran saya ke Polres, barang-barangnya saya kenali semua itu milik adik saya," imbuh K.

Meski jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga, pihak Polres Pemalang belum memberikan pernyataan resmi kepada awak media mengenai identitas mayat wanita berseragam Pramuka yang ditemukan kemarin, Selasa (22/8).

Baca berita di halaman selanjutnya soal mayat berseragam Pramuka di Pemalang.

Korban Bukan Pelajar SMAN 1 Petarukan

Mayat wanita yang ditemukan di aliran sungai dekat Pantai Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang, memakai seragam Pramuka. Korban sempat dikira pelajar karena memakai seragam Pramuka dengan identitas SMAN 1 Petarukan.

Kepala Kwartir Ranting (Ka Kwarran) Petarukan, Susmanto menelusuri identitas gugus depan ke SMA Negeri 1 Petarukan.

"Kalau identitasnya memang betul, identitas nomor gudep di SMAN 1 Petarukan. Tapi tadi saya cek ke sekolahan, para siswa setempat berangkat semua, tidak ada yang bolos atau tidak berangkat sekolah," ungkapnya.

Setiap hari Jumat, para siswa SMAN 1 Petarukan menggunakan seragam Pramuka. "Namun menurut pihak sekolah tadi, pada hari Jumat, karena ada kegiatan, para siswanya tidak menggunakan seragam Pramuka, namun pakaian lain," jelasnya.

Pihaknya kini masih menelusuri identitas nomor gugus depan yang melekat pada seragam milik korban.

"Yang jelas tadi pihak sekolah mendata beberapa kali siswanya, jumlahnya lengkap. Tapi nomor yang melekat di seragam Pramuka, merujuk ke nomor registrasi Pramuka ke SMAN 1 Petarukan," imbuhnya.

Setelah diketahui identitasnya, korban dipastikan bukan pelajar SMAN 1 Petarukan. Kepala Desa Setempat, Kristiawan mengatakan seragam Pramuka itu diduga sengaja dipakaikan untuk menyamarkan identitas korban.

"Mungkin dipakaikan oleh tersangka. Korban sudah tidak sekolah. Sudah dicek nomor Gudep-nya (gugus depan Pramuka) itu di Pemalang, (tapi) tidak ada siswanya yang nggak masuk. Sumber baju Pramuka dari mana kita tidak tahu," ujar Kristiawan.

Korban Diduga Meninggal Lebih Dari 12 Jam

Mayat perempuan berseragam Pramuka ditemukan di aliran sungai yang berada dekat Pantai Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang. Perempuan itu diduga meninggal dunia lebih dari 12 jam sebelum ditemukan. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh dokter RSUD M Azhari Pemalang.

"Kemungkinan meninggalnya lebih dari 12 jam," kata dr Minta usai melakukan pemeriksaan jenazah, seperti dilansir detikJateng, Selasa (22/8/2023).

Ada Sejumlah Luka di Tubuh Korban

Usai dilakukan autopsi pada Rabu (23/8) dini hari, pihak keluarga membawa jenazah ke rumah duka dan dimakamkan. Dari hasil pemeriksaan, disebut korban mengalami kekerasan.

"Saya tanya apakah ada unsur pemerkosaan, 'itu nanti' kata petugasnya, akan disampaikan," ucap Kepala Desa Setempat, Kristiawan.

"Lukanya yang saya lihat itu di bagian wajah, pergelangan kaki, sama bagian punggung. Karena itu kan bekas dikasih tali dan batu. Batu ada tiga. Berarti kaki, bagian badan, bagian tangan, bekas lukanya," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(kny/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads