CRIMESTORY

Kena Getah Pacar Gembong Narkoba

Angie Sanclemento Valencia dijuluki sebagai ratu kokain. Sempat memacari gembong narkoba.

Foto: Angie Sanclemente Valencia ditangkap di Bandara Buenos Aires (Foto: Leonardo Zavattaro-dpa-Spiegel)

Sabtu, 03 Juni 2023

Latar belakang keluarga yang berekonomi lemah, membuat Angie Sanclemente Valencia tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan ambisius. Ibunya, Jeaneth Valencia, berjuang keras menghidupi Angie di kota pelabuhan Barranquilla, Atlantico, Kolombia, seorang diri. Sementara ayahnya tidak diketahui keberadaannya.

Angie Sanclemente, yang lahir pada 25 Mei 1979, tinggal bersama ibunya di sebuah kamar rumah susun sederhana yang disewa US$ 75 per bulan. Tak ada tempat tidur di tempat tinggalnya. Keduanya tidur dalam kasur yang digelar di lantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Jeaneth berjualan sepatu dan pakaian di kaki lima.

Tapi Jeaneth masih bisa menyisakan penghasilan dari berjualan untuk ditabung. Dari tabungannya itulah, Jeaneth bisa menyekolahkan Angie. Bahkan, Jeaneth bisa memasukan anak gadisnya itu ke sekolah mode top di kota Barranquilla, yang bernama La Pasarella.

Angie tumbuh menjadi gadis yang cantik dengan bentuk tubuh langsing dan eksotis. Sayangnya, ia dianggap memiliki sifat kurang percaya diri. Tapi, di sisi lain, ia memiliki sifat benci menerima kekalahan. Dia selalu ingin menonjol daripada orang lainnya.

"Dia selalu ingin menang dan menarik perhatian pada dirinya dengan satu atau lain cara. Dia selalu ingin menonjol," kata Nury Rodriguez, mantan instruktur Angie di sekolah mode La Pasarella kepada CNN yang mewawancarainya pada pada 2010.

Dalam suatu kontes kecantikan, lanjut Rodriguez, Angie pernah menghampiri dan mendebat para juri karena tak meloloskannya sebagai finalis. "Dia pernah menghadapi juri dalam kontes kecantikan, karena dia pikir, dia seharusnya berada di antara finalis," imbuh Rodriguez.

Angie pertama kali menjadi sorotan publik dan pemberitaan media di Kolombia, ketika memenangkan kontes kecantikan bergengsi Reinado Internacional del Cafee (Ratu Kopi Internasional) pada 2000. Saat itu usia Angie Sanclemente baru 21 tahun. Tapi baru tiga hari kepalanya disematkan mahkota Ratu Kopi, gelarnya itu dicopot kembali oleh panitia.

Angie Sanclemente Valencia.
Foto: Handout-Reuters

Dikutip dari media lokal, El Tiempo bulan Juli 2000, mahkota dan gelar Ratu Kopi itu dikembalikan dan diserahkan pada Ximena Andrea Garcia Buitrago perwakilan dari Bogota yang sebelumnya dianugerahi Wakil Ratu Kopi. Pencopotan gelar itu karena Angie dianggap telah menyalahi peraturan kontes kecantikan, yaitu seorang kandidat ratu belum pernah menikah.

Kenyataannya, Angie sudah menikah terlebih dahulu dengan seorang pedagang kaya bernama Alejandro Velasquez Rasch pada 1998, ketika berumur 19 tahun. Tapi usia pernikaham itu hanya sampai tiga bulan dan mereka bercerai.

Angie sempat dimasukkan ke sebuah perguruan tinggi oleh suaminya untuk mengambil studi jurnalistik. Sayangnya, uang kuliah banyak dihabiskan untuk operasi implan payudara dengan silikon. Hal itulah yang menyebabkan dirinya drop out (DO) ketika menginjak semester tiga.

Angie sangat mengidolakan sosok peragawati top Kolombia, Natalia Paris. Karenanya gaya penampilan sang idola selalu ditirunya, termasuk mengubah warna rambut cokelatnya dengan warna pirang, serta menggunakan soft lens berwarna biru. Natalia menikah dengan pengedar narkoba yang menjadi informan agen badan antinarkoba Amerika Serikat, Drug Enforcement Administration (DEA).

Sejak mengikuti berbagai kontes kecantikan, termasuk kontes Ratu Kopi, itulah Angie menjadi pusat perhatian bandar narkoba. "Pedagang narkoba pergi ke kontes kecantikan untuk membeli wanita yang mereka sukai. Mereka mensponsori kandidat, membayari pakaian, operasi plastik dan menyuap juri agar gadis mereka menang," ungkap salah seorang sumber yang berkecimpung dalam industri mode.

Angie meninggalkan Kolombia sekitar tahun 2005 dan pindah ke Meksiko. Di negeri Sombrero, Angie tetap menjalani profesinya sebagai model dan belajar teater, serta menjadi artis. Selama di Meksiko, Angie tinggal di kawasan Cancun yang dikenal sebagai basis para pengedar narkoba. Saat itu, Angie dikabarkan sempat berpacaran dengan gembong narkoba yang dijuluki 'El Monstruo' (The Monster).

Tak lama hubungan mereka retak. Angie disebutkan mengembangkan sayap sendiri dengan cara merekrut gadis cantik atau model lokal untuk menjadi kurir. Pihak berwenang Argentina mencatat puluhan kali Angie terbang ke luar negeri selama 10 tahun, yaitu ke Spanyol, Panama, Los Angeles (AS), Lima (Peru), Caracas, Meksiko dan beberapa negara lainnya.

Ilustrasi narkoba
Foto: Ari Saputra/detikcom 

Namun langkahnya terhenti ketika seorang gadis bernama Maria Noel Lopez dan Ariel Leticia ditangkap di Bandara Internasional Ezeinza, Buones Aries, Argentina ketika membawa 55 kg kokain dengan tujuan Cancun, Meksiko pada 13 Desember 2009. Buntutnya, Angie ditangkap polisi interpol enam bulan kemudian. Ia divonis hukuman 6 tahun 8 bulan penjara oleh pengadilan.

Angie menyesali apa yang terjadi pada dirinya. Dia kecewa ketika semua mata dunia mencapnya sebagai ratu kokain atau ratu narkoba. Dia mengaku tidak bersalah, tapi harus menanggung kesalahan atas tindakan pacarannya Nicolas Gualco asal Argentina yang belakangan ternyata berbisnis sebagai bandar narkoba.

"Tetapi saya mencintainya karena dia mencintai saya apa adanya. Saya tidak pernah menemukan pada orang lain apa yang saya temukan dalam dirinya," kata Angie.

Angie sangat yakin bahwa dirinya dijebak olek kartel narkoba di Meksiko maupun Argentina. Terutama dimanfaatkan paman pacarnya, Daniel Monroy serta Gustav Paez asal Venezuela yang dekat dengan The Monster. Dia juga yakin, penangkapan pada dirinya berkat penghianatan Maria dan Ariel. Karena mereka ini justru mendapat hukuman yang ringan sekali.

Kini Angie sudah bebas dari penjara yang menyeramkan di Argentina dan kembali ke Kolombia. Wanita yang kini berusia 44 tahun itu mengaku menyesal pindah dari Meksiko ke Argentina pada 2009.

"Itu kesalahan besar, saya menyesal telah mengambil penerbangan ke Argentina," ucapnya.


Penulis: M Rizal
Editor: Irwan Nugroho

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE