Kasus Kematian Sophan Sophiaan yang Masih Mengusik

Kasus Kematian Sophan Sophiaan yang Masih Mengusik

- detikNews
Kamis, 04 Sep 2008 08:09 WIB
Jakarta - Sudah tiga bulan lebih kasus meninggalnya aktor sekaligus politisi Sophan Sophiaan berlalu. Namun, kabar kematiannya itu masih mengusik publik, setelah sang istri, Widyawati, berani bicara. Saat Sophan meninggal Mei 2008 lalu, sesuatu yang janggal memang sudah pernah muncul, meski kemudian kembali tenggelam.

Kasus kematian mantan politisi PDIP itu cukup membetot perhatian banyak pihak. Maklum, Sophan meninggal dunia secara tragis, saat melakukan konvoi Motor Gede (Moge) dalam rangka hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Diberitakan, dia jatuh setelah motor Harley Davidson-nya masuk ke dalam lubang besar di jalan raya di Ngawi, Jawa Timur.

Tapi banyak yang meragukan versi ini. Bila motornya masuk ke dalam lubang dan Sophan terpelanting, mengapa politisi yang vokal itu sampai mengalami luka parah dan meninggal dunia. Keraguan ini bertambah, tatkala pihak keluarga membaca hasil rontgen dan visum jenazah Sophan. Banyak tulang rusuk Sophan yang patah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi kecelakaan yang menimpa Sophan yang sebenarnya sepertinya masih disimpan rapi, tak boleh dibocorkan kepada publik. Meski begitu, beberapa kesaksian berbeda mengenai kecelakaan itu tetap muncul. "Sophan bukan meninggal karena Harley-nya masuk lubang. Tapi, Sophan ditabrak oleh pengemudi Harley Davidson di belakangnya."

Kesaksian versi lain ini dipercaya oleh beberapa kolega Sophan. Dan mereka menduga ada sesuatu yang disembunyikan atas kematian Sophan. Mengapa kok begitu? Sebab, penabrak Sophan adalah bekas mantan orang penting di negeri ini. Banyak mantan pejabat, jenderal purnawirawan, dan tokoh-tokoh lain yang mengikuti konvoi ini. Siapa sebenarnya penabrak Sophan masih dirahasiakan.

Namun, keresahan Widyawati terhadap kematian suaminya memuncak pada Rabu (3/9/2008) kemarin. Dia tidak percaya bahwa Sophan meninggal karena motornya masuk ke lubang besar. Dia meminta semuanya jujur terhadap hal ini. Permintaan Widyawati ini sungguh wajar, meski dia telah mengikhlaskan kepergian suaminya. Transparansi kronologi meninggalnya Sophan memang perlu dikemukakan ke publik.

Sejumlah peserta konvoi telah membantah kesaksian bahwa Sophan ditabrak dari belakang oleh pengemuda moge lainnya. "Tidak ada benturan dengan kendaraan lain," kata Tri Erika, salah satu peserta konvoi moge itu.

Tim dokter yang menangani jenazah Sophan, dr Iman Fadli dari RSU Sragen tidak bisa memastikan apakah Sophan ditabrak oleh pengemudi moge lainnya atau tidak. "Kalau melihat dari lukanya, saya tidak bisa pastikan itu," kata dr Iman, 17 Mei 2008 silam.

Iman membeberkan, almarhum Sophan mengalami memar pada dadanya yang mengakibatkan luka dalam. Selain itu, almarhum juga mengalami patah pada tulang paha kanan dan kiri, patah tulang lengan atas dan bawah, dan patah tulang tungkai bawah, dan patah tulang rusuk. "Dari luka-luka itu, sulit diketahui korban ditabrak dari belakang juga," tegasnya. (asy/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads