Napi di sini tidak diperlakukan layaknya dalam penjara, tetapi laiknya di asrama putri. Mulai dari pembagian sistem kamar hingga perlakuan dibuat semanusiawi mungkin.
Untuk makan pun para napi tidak perlu mengantre sebagaimana di penjara lain. Justru petugas lapas yang mengantarkan makanan ke ruang makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Entin menyampaikan hal itu saat menerima sertifikat ISO 9001 yang diberikan oleh Menkum dan HAM Andi Matalatta di Kantor Depkum dan HAM, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (3/9/2008).
Entin menjelaskan selama berada dalam lapas, napi wanita ini diberi berbagai
kegiatan yang lekat dengan dunia kewanitaan, seperti merangkai bunga dan
kegiatan lainnya. Kebersihan lapas dan prasarana peribadatan juga selalu dijaga.
"Kami juga menyediakan taman bacaan walaupun kecil," ujarnya.
Untuk penjenguk, disediakan fasilitas ruang tunggu yang nyaman. Pokoknya
fasilitasnya komplit.
Menkum dan HAM Andi Matalatta berharap sertifikat ini bisa meningkatkan kinerja lapas sehingga bisa menjad motivasi untuk yang lapas yang lainnya.
"Hal ini ibarat nyala lilin di tengah ketidakpercayaan masyarakat," ujarnya. (rdf/nwk)