E-mail itu dibacakan oleh pengacara OC Kaligis dalam sidang kasus aliran dana BI dengan terdakwa Oey Hoeng Tiong dan Rusli Simanjuntak di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2008).
Berikut adalah isi e-mail dari Anwar yang ditujukan untuk Bun bunan Hutapea, Burhanuddin Abdullah, Aulia Pohan, Maman H Somantri, Aslim Tadjuddin, Maulana Ibrahim dan Hartadi Sarwono. E-mail itu dikirim pada 24 Juli 2003 atau 2 hari setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan pembentukan Panitia Pengembangan Sosial Kemasyarakatan (PPSK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan Hormat
Dalam rapat Tim Exit IMF, Menkeu minta khusus pada saya untuk memuat Dewan Supervisi dalam amandemen UU Bank Indonesia. Saya jelaskan kepada beliau, apakah dewan itu akan membuat organisasi BI menjadi terlalu berat. Menurut Menkeu, pembentukan dewan itu ada dalam LoI dan diperlukan untuk memudahkan pemerintah mengawasi keuangan BI. Karena pembicaraan dengan Menkeu hanya berupa bisikan dalam rapat, saya janji untuk menyampaikan masalahnya pada Dewan Gubernur.
Menurut hemat saya, perlu kita mencek apakah pembentukan Dewan Supervisi itu memang dimuat dalam satu LoI. Jika dimuat, apakah pembentukannya binding (performance criteria). Jika hanya berupa indicative target saja, tidak ada kewajiban untuk memuatnya dalam amandemen UU BI. Apapun yang terjadi, binding atau bukan perlu kita lobi IMF dan setelah meyakinkannya, kita minta agar mereka (IMF) meyakinkan Depkeu untuk tidak perlu mendirikan Dewan Supervisi.
Jika kita kalah, pertahanan terakhir adalah DPR yang akan melakukan amandeman Undang-undang BI.
Demikian, agar maklum jadinya.
Wassalam
Anwar Nasution
Dalam sidang itu, Anwar tidak menanggapi isi e-mail yang dibacakan Kaligis. Namun saat wartawan mencecarnya begitu meninggalkan ruang sidang, Anwar mengakui dia pernah mengirimkan e-mail itu.
"Benar," jawabnya singkat sembari memasuki lift.
Pertahanan terakhir adalah DPR itu maksudnya apa Pak? tanya wartawan. Anwar yang wajahnya tampak kusut itu hanya terdiam. Dan pintu lift pun menutup. (fiq/rdf)