JK: Caleg Nomor Urut 1 & 10 Tidak Ada Perbedaan

JK: Caleg Nomor Urut 1 & 10 Tidak Ada Perbedaan

- detikNews
Rabu, 20 Agu 2008 15:05 WIB
Jakarta - Golkar memutuskan caleg dipilih berdasarkan suara terbanyak. Keputusan ini membuat caleg urutan satu hingga sepuluh harus kerja keras untuk meraih suara menuju Gedung Senayan.

"Sekarang nomor satu sampai sepuluh tidak ada perbedaan. Karena berdasarkan suara terbanyak, perbedaannya hanya kerajinan," ujar Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).

Hal ini disampaikan JK dalam sambutannya saat meresmikan kantor DPD I Golkar DKI Jakarta di Jl Pegangsaan Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut JK, dulu nomor urut satu, dua dan urutan buncit, saat kampanye hanya bersenang-senang. Sebab mereka sudah yakin akan dipilih rakyat. "Dulu kalau nomor satu dan dua, itu hanya nyanyi-nyanyilah di situ. Ada penyanyi dangdut joget-joget bersama terus foto-foto. Sudah itu pulang karena sudah pasti akan terpilih," beber JK yang mengenakan kemeja lengan panjang warna krem ini.

"Kalau yang nomor sepatu hanya sebagai pelengkap CV (curriculum vitae) saja. Supaya ada riwayat hidup karena sudah yakin tidak akan terpilih. Jadi semua kader tidak berusaha, tidak bekerja," imbuh pria berkumis tipis ini.

JK juga menyatakan, wakil rakyat itu harus mengayomi rakyat. Caranya dengan terjung langsung menemui rakyat. "Kalau zaman dahulu mereka yang datang. Kalau zaman sekarang kita yang harus turun mendekati rakyat," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, JK mengklaim partainya merupakan partai yang tidak terpecah-belah. Karena itu JK meminta kadernya untuk bekerja sama memenangkan partainya.

"Sekarang partai kita paling solid. Kalau PDIP ada PDP (Partai Demokrasi Pembaruan), kalau PAN ada partai barunya, PKB apa lagi. PKS solid juga tapi dia berdasarkan nomor, beda kita yang berdasarkan nomor urut," tandas Wakil Presiden ini.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads