17 Agustus, Beli Telok Abang

17 Agustus, Beli Telok Abang

- detikNews
Minggu, 17 Agu 2008 17:29 WIB
Jakarta - Merayakan hari kemerdekaan RI di Palembang rasanya kurang lengkap bila tidak membeli telok abang atau telur merah yang menempel pada mainan berbentuk perahu, pesawat terbang, atau mobil yang terbuat dari gabus.

Tradisi mainan telok abang ini sudah muncul sejak awal kemerdekaan. Sebab sebelumnya telok abang telah menghiasi tradisi perkawinan, sunatan, maupun hajatan lainnya.

Diperkirakan, tradisi ini dibawa oleh masyarakat etnis Tionghoa. Karena hingga kini, telok abang banyak dijual saat mereka sedang melaksanakan hari-hari besar yang terkait dengan ajaran Konghucu maupun Budha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Telok abang adalah telor yang direbus dan diberi warna merah padaย  kulit telornya dengan menggunakan pewarna alami dari daun-daun. Tapi pewarna ini telah berganti dengan pewarna makanan.

Selanjutnya telor ini ditempelkan pada mainan dengan cara menusukan bambu ke tengah-tengah telok abang hingga menembus badan mainan.

Mainan itu dihiasi dengan bendera merah-putih yang terbuat dari kertas. Warna kuning, hijau, biru, atau merah diberikan pada mainan itu agar terlihat mencolok.

Di Palembang, sudah sepekan ini kita bisa mendapatkan pedagang telok abang yang mulai menjajakan dagangannya di setiap pasar tradisional. Begitu juga di Plasa Benteng, Kuto Besak, dan seputaran Jalan Merdeka, dengan mudah kita bisa mendapatkan pedagang telok abang.

Harganya tidak main-main. Mulai dari harga Rp 15 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp 150 ribu untuk yang berukuran besar. โ€œMahal ini lantaran membuatnya rumit, seperti miniature jembatan Ampera dan kapal layar,โ€ kata Jhoni, pedagang telok abang yang mangkal di Plasa Benteng Kuto Besak, Minggu (17/8/2008).

(tw/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads