Dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (15/8/2008), Ipang Wahid, Konsultan Komunikasi PT Fastcomm / Sutradara Iklan 25 Frames Productions membagi dalam dua latar belakang, yaitu latar belakang aspek legal dan latar belakang proses pengerjaan.
Dalam penjelasannya, Ipang Wahid, yang merupakanΒ konsultan komunikasi Soetrisno Bachir, menjelaskan bahwa awalnya pihaknya bisa menghubungi suster Hj Andi Rabiah, setelah mengontak mantan produser Metro TV. Oleh produser tersebut, pihaknya disarankan mengontak Sdr. Andi Arfan. Untuk diketahui, Andi Arfan merupakan orang yang menemani Hj Rabiah dalam jumpa pers di Makassar Jumat siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan 25 Frames selengkapnya:
Latar belakang Aspek Legal
Dalam membuat iklan televisi, Rumah Produksi 25 Frames memiliki 'Talent Release Form' sebagai prosedur operasional standar dalam bekerja sama dengan pemain (talent). Dalam formulir tersebut tertulis pernyataan dari pemain (talent) yang bersangkutan untuk terlibat dalam sebuah kegiatan produksi pembuatan iklan TV dengan detail waktu, honor, kontrak, dan lain-lain. Prosedur inilah yang telah diterapkan untuk ratusan atau bahkan ribuan iklan-iklan yang diproduksi Rumah Produksi 25 Frames selama ini. Di samping form tersebut kamipun selalu menunjukkan jalan cerita (story board) kepada para calon pemain.
Begitupun dalam pembuatan iklan Soetrisno Bachir (SB Kemerdekaan versi Berbuat untuk Negeri) ini. Prosedur pemberian 'Talent Release Form' juga diterapkan kepada ketiga talentnya, termasuk suster Hj. Andi Rabiah.
Di situ tertulis bahwa Hj. Andi Rabiah bersedia menjadi talent untuk iklan SB (Soetrisno Bachir) Kemerdekaan versi 'Berbuat untuk Negeri' dan ditandatangani oleh Hj .Andi Rabiah sendiri, lengkap dengan fotokopi KTP-nya. Begitupula storyboardnya (jalan cerita iklan TV 'SB Kemerdekaan-Berbuat untuk Negeri') kami tunjukkan kepada ibu Hj Andi Rabiah.
Latar belakang Proses Pengerjaan
Langkah pertama yang dikontak oleh pihak Rumah Produksi 25 Frames untuk menghubungi suster Hj. Andi Rabiah adalah dengan mengontak mantan produser Metro TV. Oleh produser tersebut, kami disarankan mengontak Sdr. Andi Arfan (yang kami ketahui sebagai reporter Metro TV sekaligus sutradara film dokumenter).
Saat mengontak, pihak Rumah Produksi 25 Frames sudah dengan jelas mengatakan tujuan menghubungi suster Hj. Andi Rabiah adalah untuk dilibatkan dalam iklan TV 'Personal Branding Soetrisno Bachir'. Karenanya dari Sdr. Andi Arfan-lah kami mendapatkan nomor ponsel Suster Hj. Rabiah. Kepadanya pun kami mengatakan seluruh maksud dan tujuannya (yaitu pembuatan iklan TV 'Personal Branding Soetrisno Bachir').
Suster Hj. Andi Rabiah berada di Bali dari tanggal 12-15 Juli untuk pengambilan gambar. Selama masa shooting 2 hari, tentu saja kami memperkenalkan klien kami, Bapak Soetrisno Bachir kepada Suster Hj. Andi Rabiah. Malahan di beberapa adegan, keduanya tampak berdiri bersebelahan dan beberapa kali terlibat pembicaraan.
"Dengan latar belakang di atas, saya merasa bahwa apa yang menjadi polemik di sini lebih kepada aspek 'non teknis' dan cenderung mengarah kepada aspek politis," kata Ipang Wahid. (asy/asy)