Seperti tertuang dalam situs ABB Center, Selasa (5/8/2008), Ba'asyir mundur secara resmi MMI sejak 13 Juli 2008. Mundurnya 'Si Mata Singa' ini juga telah disampaikan dalam sebuah kesempatan dalam agenda rapat AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi) MMI yang digelar 13 Juli 2008 lalu di kantor pusat MMI Yogyakarta.
Ba'asyir yang menjadi amir (ketua) mundur dari MMI karena menganggap sistem organisasi MMI masih tidak sesuai dengan syariat Islam. Ba'asyir mengaku sudah memberikan peringatan kepada jajaran MMI untuk memperbaiki sistem, namun tidak terealisasikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem kepemimpinan seperti ini tidak ada dalam sejarah Islam. Dalam Islam hanya mengenal sistem berorganisasi yang disebut dengan jamaah wal imamah yaitu pemimpin mempunyai otoritas penuh untuk mengambil keputusan setelah bermusyawarah dengan majelis syuro, lalu amir-lah yang mengambil keputusan akhir walaupun keputusan itu tidak populer dalam majlis syuro, dan seluruh anggota baik di majelis syuro hingga tingkat bawah harus sami'na wa atha'na siap taat melaksanakan bersama," kata Ba'asyir.
Menurut pendiri Pondok Pesantrean Al Mukmin Ngruki ini, tujuan perjuangan MMI sudah benar, yaitu menegakkan syariat Islam di Indonesia. "Jalan yang dipilih untuk mencapai cita cita itu juga sudah benar yaitu dakwah wal jihad, tetapi sistem keorganisasiannya inilah yang masih perlu diperbaiki, dan saya sebagai pemimpin merasa bertanggung jawab untuk meluruskan jika ada yang masih kurang tepat dalam organisasi yang saya pimpin. Itu konsekwensi seorang pemimpin," kata Ba'asyir dalam situs ABB Center.
Ba'asyir telah mengirimkan surat pengunduran dirinya secara resmi pada 19 Juli 2008. Dalam surat pengunduran resmi yang dikirimkan ke kantor pusat MMI dan berbagai LPW dan LPD MMI di berbagai daerah, Ba'asyir menyatakan masih siap bekerja sama dengan MMI dalam hal-hal yang sesuai dengan syariat Islam. (asy/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini