Sebenarnya beredarnya CVR pesawat AdamAir 574 ke publik bukan hal baru. Isu ini sudah beredar sejak tiga bulan lalu. Namun, kemunculannya secara meluas di internet memang terjadi baru-baru ini.
Kontroversi pertama akibat beredarnya rekaman CVR ini adalah apakah rekaman CVR ini asli? Menhub Syafii Djamal sempat menyatakan bahwa rekaman ini palsu. Namun, beberapa jam kemudian Menhub dan jajarannya menyatakan ada kemiripan rekaman percakapan pilot dan kopilot dengan CVR yang tersimpan di dalam black box yang diteliti KNKT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber detikcom menjelaskan bahwa rekaman yang beredar di internet itu sebenarnya asli. Dan dari sisi isi percakapan, tidak berbeda jauh dengan yang dilansir oleh KNKT beberapa bulan lalu. "Bedanya dalam hal sedikit saja. Kalau yang disampaikan KNKT tidak ada teriakan Allahu Akbar. Tapi, secara garis besar, materi percakapannya sama," ujar dia.
Pengamat telematikaΒ Heru Sutadi juga berpendapat sama. "Sulit menerima jika dikatakan bahwa rekaman pembicaraan yang beredar luas di internet itu sebagai tidak asli," ujar Heru Sutadi kepada detikcom.
Kontroversi kedua, perlu tidaknya pengusutan untuk mengetahui siapa yang membocorkan rekaman itu ke publik. Padahal, data di black box itu bersifat rahasia, hanya pihak tertentu saja yang bisa mengetahuinya. Untuk membuka isi percakapan di black box, ada user dan password khusus.
Tapi diprediksi sangat sulit untuk mencari siapa pembocor rekaman itu. "Dengan teknologi digital, proses perpindahan data dimungkinkan dengan mudah dan cepat. Sehingga, sulit mengatakan bahwa data rekaman pembicaraan asli tidak tersebar/bocor ke mana-mana," tandas Heru Sutadi.
Menurut anggota Kaukus Penerbangan DPR Alvin Lie, jika memang rekaman itu asli, maka sudah seharusnya dilakukan investigasi untuk mencari tahu siapa pembocor rekaman itu. "Jika benar rekaman tersebut bocor, wajib diusut siapa yang membocorkan dan apa motivasinya. Selain tindakan kriminal pidana, juga sangat mencoreng kredibilitas RI yang sedang berjuang mencabut larangan terbang Uni Eropa (UE)," pinta Alvin.
Ada dua dugaan mengenai siapa yang membocorkan rekaman tersebut, bisa dari kalangan internal KNKT/Dephub atau dari kalangan eksternal. Sebab, kabarnya beberapa bulan lalu ada semacam training untuk para jurnalis mengenai investigasi yang dilakukan KNKT. Dan kabarnya isi black box itu dibuka dalam training ini. Mengenai hal ini, belum ada konfirmasi dari jajaran Dephub.
Kontroversi ketiga, apa motivasi pihak yang membocorkan rekaman ini ke publik. Bukankah pemunculan rekaman ini akan membuka luka lama para keluarga korban AdamAir yang selama ini telah mengikhlaskan kepergian para anggota keluarganya?
Sementara di satu sisi, bisa jadi orang beranggapan bahwa pemunculan rekaman ini bisa menjadi second opinion terhadap penjelasan KNKT. Jangan-jangan ada yang disembunyikan KNKT. "Tapi, menurut saya, KNKT tidak menyembunyikan apa pun. Karena memang percakapan di rekaman itu juga sama seperti yang disampaikan KNKT, meski kurang lengkap," ujar sumber detikcom.
Yang perlu jadi pelajaran, kata sumber ini, Dephub dan jajarannya seharusnya segera berbuat tegas terhadap AdamAir setelah mengetahui isi black box tersebut. Seharusnya izin operasi AdamAir dicabut saat itu juga, karena terbukti bahwa pesawat AdamAir 574 ini memang ada masalah. "Pesawat bermasalah kok diterbangkan. Jadi, harusnya pencabutan izin AdamAir itu tak perlu menunggu munculnya kasus AdamAir dengan Hary Tanoe," kata sumber tersebut. (asy/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini