"Ini gerakan moral. Kita betul-betul dikejutkan soal rencana pembelian mobil baru untuk anggota KPU itu," kata Direktur Jakarta Raya-Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Said Salahudin.
Hal ini disampaikan Said di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan bawa tujuh mobil itu. Untuk memudahkan kita akan beri nama
anggota KPU setiap mobilnya. Mudah-mudahan kita bisa bertemu mereka," jelas Said.
Said menegaskan, anggota KPU tidak konsisten dengan penolakan pengadaan mobil dinas. "Ini yang kita catat betul. Kabar ini mengejutkan. Hal ini tidak boleh dibiarkan, karena pengadaan itu tidak pantas, dan tidak sesuai bila diukur dengan kinerja KPU selama ini. Kan selama
ini kinerja mereka buruk dan kacau balau," cetus Said.
Said mempertanyakan anggaran operasional dan perawatan KPU untuk mobil dinas lama yang sudah mogok dan rusak.
"Sekarang ini kan ada mobil lama dan eks anggota KPU lama. Kalau alasan mogok, pertanyaannya ke mana anggaran perbaikan dan perawatan itu. Kalau rusak apa sudah dilakukan audit bahwa itu tidak bisa digunakan?" kata Said.
KPU telah menganggarkan dana sebesar Rp 2,1 miliar untuk pengadaan mobil dinas pada bulan Oktober 2008 mendatang. Dana itu untuk pembelian tujuh unit mobil dinas dengan anggaran Rp 300 juta per unit.
Sementara untuk KPUD, di 33 provinsi dan 471 kabupaten/Kota, juga
dianggarkan pengadaan mobil dinas sebanyak dua unit dengan anggaran Rp 150 juta per unit.
(zal/nik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini