Panser Lumban Gaol, ayah Novlita, mengaku telah berusaha meminta pertanggungjawaban Bripda Janes Napitupulu setelah mengetahui anaknya hamil. Namun anggota Polres Kampar Riau tersebut menolak menikahi Novlita. Bahkan oknum polisi bermoral bejat tersebut menantang Panser untuk melakukan tes DNA untuk membuktikan janin itu anak biologisnya.
Setelah Novlita melahirkan seorang anak, Panser pun teringat tantangan Janes itu. Dia pun kembali mendatangi Polres Kampar. Akan tetapi Janes seolah menjilat ludahnya sendiri. Dia menolak tes DNA seperti yang diucapkan dulu. Kalaupun mau, Panserlah yang harus menanggung biaya tes DNA tersebut sebesar Rp 60 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sudah diperiksa anak, ibu, dan anak. Mereka bisa menghubungi Dr Herawati Sudoyo, Ph.D di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jalan Diponegoro No. 69 di Jakarta," kata polisi berpangkat perwira itu kepada detikcom, Jumat (25/07/2008) malam.
Polisi tersebut menambahkan, pengambilan sampel DNA dapat dilakukan melalui rumah sakit kepolisian terdekat. Sampel itu kemudian dibawa untuk diperiksa ke Jakarta bersama polisi dan saksi.
"Bila itu benar-benar terjadi, saya kasihan dengan perempuan itu. Soal biaya, saya kira relatif masih terjangkau," katanya.
(tw/djo)