Warga Korban Lumpur Lapindo Derita Benjolan di Tubuh

Warga Korban Lumpur Lapindo Derita Benjolan di Tubuh

- detikNews
Jumat, 25 Jul 2008 17:55 WIB
Jakarta - Dampak semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, semakin menjadi-jadi. Belakangan warga korban lumpur yang tinggal di pengungsian menderita benjolan-benjolan di tubuh mereka.

"Bersadarkan laporan ditemukan benjolan di tubuh warga Porong. Kami sedang mendorong teman-teman tim independen untuk mengidentifikasinya," ujar Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Berry Nahdian Furqan, Jumat (25/7/2008).

Berry menyampaikan, benjolan tersebut diduga disebabkan oleh zat beracun yang terkandung di dalam lumpur. Zat berbahaya itu dapat melemahkan daya tahan tubuh manusia. Jika didiamkan dalam waktu lama, penyakit itu dapat menimbulkan kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi ini dibiarkan begitu saja oleh pihak Lapindo Brantas dan pemerintah. Kalau pemerintah tidak tegas, secara langsung maupun tidak akan terjadi genocida," imbuh Berry.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur Bambang Catur Nusantara mengatakan, warga Sidoarjo yang dikabarkan menderita penyakit baru itu adalah yang mengungsi di Pasar Baru Porong. Kata dia, penyakit tersebut dapat menular antar manusia.

"Kebetulan kemarin sudah ditangani secara alternatif, karena bantuan kesehatan sangat jarang. Kabarnya sudah sembuh," jelas Catur.

Catur mengatakan, lumpur juga diketahui mengandung logam berat ribuan kali di atas ambang batas dan senyawa kimia yang bernama polyciclic aromatic hidrocarbon. Senyawa itu dapat memacu tumbuhnya penyakit kanker dan tumor.

"Terutama kanker paru, kulit, dan kandung kemih. Cara masuknya bisa bersentuhan dengan lumpur atau air, dihirup, atau melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi," kata Catur.
(irw/iy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads