Masinton Pasaribu misalnya. Mantan aktivis Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi ini mengatakan, keputusan tersebut dilandasi semangat melakukan politik keberpihakan.
"Selama ini kita melakukannya di jalanan. Saya ingin hal ini (politik keberpihakan) juga dilakukan di jalur formal, salah satunya menjadi anggota parlemen," ujar Masinton kepada detikcom, Kamis (24/7/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini anggota parlemen lebih banyak mengabdi pada dirinya. Sementara politik itu adalah salah satu cara memperjuangkan orang banyak," tegas Masinton.
Pria asal Sumatera Utara ini juga punya alasan mengapa memilih PDIP sebagai tunggangan menuju senayan. Menurut Masinton, ada 3 hal yang menjadi pertimbangannya, yakni faktor ideologis, historis dan konstituen.
"Ideologis karena PDIP partai nasionalis. Historis, PDIP adalah parpol yang termarginalkan dan melawan orde baru. Sedangkan konstituen, pemilih PDIP adalah kebanyakan wong cilik," kilahnya.
Menurut sumber informasi yang diterima detikcom, sejumlah pentolan mahasiswa 98 lainnya juga dikabarkan akan masuk ke 'kandang' banteng moncong putih sebagai caleg. Sayangnya, sejumlah nama disebut-sebut itu belum bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. (djo/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini