Tim Forensik Gabungan ini terdiri dari Dikdokkes Polda Jatim, RS Bhayangkara, RSUD Dr Soetomo, Antropologi Unair, Labfor, dan Identifikasi Polda Jatim. Di hari kedua ini, sekitar 30 petugas forensik melakukan otopsi sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.30 WIB.
"Mulai tadi pagi kita melanjutkan otopsi jenazah satu serta mengerjakan otopsi jenazah dua, tiga dan empat," ujar salah satu anggota tim forensik yang tidak mau disebutkan namanya kepada detikcom, Selasa (22/7/2008) pukul 19.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat jenazah selanjutnya akan dilakukan pencocokan terlebih dulu sesuai dengan ilmu forensik, yang terdiri dari 5 item, yaitu medis, denta, properti, sidik jari, dan fotografi.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai jenis kelamin empat jenazah itu, dia tidak mau menjelaskannya. "Jangan materinya, nanti saya salah. Tunggu sajalah," ujar dia. Sebelumnya, informasi yang sudah terpublikasi di media massa, empat jenazah itu terdiri dari satu perempuan dan tiga orang laki-laki.
Selanjutnya, anggot aforensik ini menyatakan pihaknya sudah mengantongi data-data para korban, seperti merek pakaian yang dikenakan oleh keempat jenazah tersebut. Namun dirinya enggan menyebutkan mereka pakaian itu. "Kita tidak ingin membicarakan masalah merek, agar orang tidak terpengaruh," kata dia.
Mengenai keluarga yang datang ke forensik, ada tiga orang. Namun dia juga tidak mau menjelaskan lebih detil. Yang jelas, sebelumnya keluarga Ariel Somba Sitanggang dari Depok dan Guruh Setyo Pramono dari Nganjuk sudah datang ke RS Bhayangkara. Ariel dan Guruh alias Guntur diyakini sebagai korban yang dibunuh Ryan.
Meski otopsi sudah selesai dilakukan, namun Tim Forensik akan terus bekerja. "Sekarang ini kan masih identifikasi dan masih ada tahapan-tahapan untuk mendukung proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan anggota Reskrim," jelas dia. (asy/gah)