Konser bertajuk Billed Konsert Inul Live itu dibatalkan setelah petugas distrik Jaafar Awang menolak untuk menerbitkan izin bagi organizer pada 10 Juli 2008. IMS Prima menunda konser itu hingga 27 Juli 2008 di Stadion Putra di Bukit Jalil. Namun penundaan itu mengecewakan Inul.
Dalam jumpa pers, wartawan dibikin terkejut karena Inul tiba-tiba pingsan saat berjalan keluar. Inul yang saat ini bergelar hajjah pun pun digotong sejumlah orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak melakukan sesuatu yang salah dan sejauh yang diungkap dalam berita, media lokal juga mendukung," ujar Inul dengan mata berkaca-kaca seperti dilansir dari The New Straits Times, Minggu (20/7/2008).
"Yang mengejutkan saya karena saya tidak diinformasikan soal penundaan ini bahkan sampai saya tiba di Kuala Lumpur hari ini (Sabtu 19 Juli). Saya tidak yakin jika saya bisa tampil pada 27 Juli mendatang sebagaimana yang harus saya bahas dengan manajer saya," ujar Inul yang didampingi staf humasnya di Malaysia, Menasari Hassan.
Inul tiba di Singapura bersama 16 musisi dan sejumlah asistennya pada Jumat 19 Juli sebelum dia menuju ke Kuala Lumpur untuk menggelar jumpa pers.
Direktur IMS Prima Nasir Abubakar selaku penyelenggara konser itu mengaku bingung setelah pertunjukan di Johor Baru dibatalkan. Sedikitnya, perusahannya menderita kerugian hingga RM 300 ribu atau sekitar Rp 848,4 juta
"Saya tidak mengira ada banyak hal yang harus dilakukan dengan imej Inul. Saat kami ragu dengan hal itu, kami tidak menerima satu penjelasan pun. Saya bahkan bertemu dengan Jaafar pada Rabu (17 Juli) namun tidak ada pembatalan darinya," ujarnya.
Inul, pedangdut asal Gempol, Pasuruan, Jawa Timur ini bukanlah wajah baru bagi publik Malaysia. Goyang ngebor Inul telah dikenal oleh publik Malaysia setelah dia menggelar konser di pertengahan tahun 2005 dan tahun 2007 lalu.
Konser di Bukit Jalil juga akan mendatangkan band-band lokal, termasuk penyanyi Candy dan Abstrak Hingga Kebulan sebagai pembukanya. Tiket konser Inul dibandrol dengan harga RM 50 atau sekitar Rp 141 ribu, dan RM 100 atau Rp 282 ribu. (fiq/asy)