Sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (18/7/2008), iring-iringan pembawa jenazah anggota Pramuka dan pendaki gunung itu tiba di pemakaman. Spanduk besar bertulis "Selamat Jalan Pungkas, Pahlawanku" dibentangkan beberapa meter di depan liang lahat.
Alunan lagu duka dari sangkalaka dan doa para peziarah, mengiringi turunnya peti mati ke dalam liang lahat. Suasana duka makin terasa ketika tanah makam mulai diurug menutupi peti yang terbuat dari kayu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya dua ayah-ibu dan saudara kandung Pungkas justru terlihat tabah. Sang Ayah yang berkemeja warna merah tua dan peci hitam berulang kali memegang tangan istrinya yang tampaknya juga sudah kehabisan air mata tapi tidak putus-putusnya memanjatkan doa.
Upacara pemakaman dihadiri oleh Meneg Pora Adhyaksa Dault. Puluhan karangan bunga duka juga mewarnai areal pemakaman. Karangan bunga antara lain datang dari Keluarga Besar Pramuka, rektorat Universitas Mercu Buana, kantor Kementerian Menko Kesra dan alumni SMA 90 Jakarta.
(lh/aba)