Sebab sorban adalah ciri khas politisi Partai Bulan Bintang bernama lengkap Ali Mochtar Ngabalin ini.
"Sorban itu untuk forbidden dan biar saya ada warning dalam bergaul," ujar Ngabalin dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (2/7/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya termasuk orang yang bergaul bebas dengan semua kalangan. Orang tua saya
ulama. Beliau tidak mau juga saya bergaul bebas. Nanti bisa orang menilai orang tua tidak bisa mendidik anaknya. Jadi saya diberi semacam sugesti," bebernya.
Karena kerap memakai sorban, stok sorban Ngabalin pun banyak, sekitar 20 hingga 28. Sorban yang dikenakannya selalu berkain panjang berwarna putih. Selain itu ada juga topi adat Bugis untuk menyanggahnya.
"Nama topinya tobone. Topi itu berwarna hitam dan berasal dari Bugis. Saya pakai itu karena ada darah dari Sulawesi," kata Ngabalin yang sedang berada di NTB mengikuti kampanye calon gubernur dari PBB.
Ngabalin merawat dengan baik koleksi sorbannya itu. Satu sorban dipakai 3-4 kali lalu dicuci di laundry dan disimpan di lemari yang suhunya diatur. "Yang merawat istri saya," kata pria lulusan Fakultas Komunikasi dan Dakwah IAIN Makassar ini.
Ngabalin mengaku sorban merupakan ciri khasnya dalam berbusana. Sehingga sorban hanya dilepas pada saat mandi dan istirahat di rumah.
"Kalau di rumah ada tamu saya tidak terbiasa untuk melepaskannya. Saya ke diskotek dan berpesta pora juga pakai sorban. Begitu juga saat sedang berada di luar negeri. Sampai-sampai saya dibilang dari Yaman," candanya.
(nik/nrl)