Niat Wan Abu Bakar maju sebagai kandidat Pilkada Riau kandas sudah. Ini setelah partainya sendiri, yakni PPP, tidak mengusung dirinya. Padahal sebelumnya, Wan Abu Bakar selaku Wagub Riau, telah mengajukan surat pengunduran dirinya ke Mendgari untuk ikut bertarung dalam Pilkada.
Namun sayang menjelang batas terakhir pendaftaran ke KPUD Riau, Wan tak juga mampu membawa partainya yang hanya 7 kursi di DPRD Riau berkoalisi dengan partai lain. Seakan takut kehilangan jabatan yang tersisa enam bulan lagi, Wan pun buru-buru meminta surat pengunduran dirinya dibatalkan Mendagri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di PPP, Wan Abu Bakar menjabat dua kali sebagai Ketua DPW PPP Riau. Namun selama ini, dia berseberangan dengan Gubernur Riau Rusli Zainal. Kedua pemimpin ini tidak pernah akur. Tapi dalam Pilkada ini, PPP justru memberikan dukungan politiknya kepada Partai Golkar untuk mengusung incumbent itu.
Menanggapi sikap Wan Abubakar ini, salah seorang tokoh muda Riau yang juga Anggota DPRD Riau dari Partai PDK, menyayangkan sikap Wan Abubakar sebagai bentuk ketidakkonsistenannya dalam berbicara dan bersikap. Padahal lanjutnya, jauh sebelumnya, Wan Abubakar pernah mengatakan tidak akan bersedia menjadi Gubernur pengganti Rusli Zainal, dan tetap ngotot untuk maju pada Pilgubri September 2008 mendatang.
"Kita sangat menyayangkan dengan perkataan, sikap dan tindakan Wan Abu Bakar yang selalu inkonsisten. Sebagai orang muda, apa yang dilakukan Wan merupakan perilaku yang kurang arif dan bijak, baik selaku orang tua, maupun seorang negarawan di mata anak-anak muda seperti saya ini," ujar Eddy Akhmad RM. (cha/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini