"Ini amanah yang amat berat bagi saya, tapi harus saya emban dan jalankan," kata Dasron di RM Sederhana Jl Kaliurang Km 5,6 Yogyakarta, Rabu (25/6/2008).
Penetapan Dasron sebagai rektor UMY dilakukan lewat sidang pleno di kantor PP Muhammadiyah, Jl Menteng Jakarta, Senin 23 Juni. Rapat tersebut dipimpin Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan dihadiri sejumlah pengurus PP Muhammadiyah seperti Yahya Muhaimin, Malik Fadjar, serta Haedar Nashir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Acara serah terima belum dilakukan karena PP Muhammadiyah masih sibuk dengan acaranya World Peace Forum dan surat keputusannya baru akan diterima minggu depan," kata Dasron didampingi Humas UMY Ahmad Ma'ruf.
Dapat SMS
Dasron menjelaskan, sebelum ditetapkan sebagai rektor UMY, dalam perjalanan dari Cengkareng ke Menteng dirinya mendapat SMS dari salah satu Wakil Ketua PP Muhammadiya, M Muqodas. SMS tersebut menanyakan kesediaan Dasron untuk menjabat rektor UMY.
"Saya jawab itu bukan masanya lagi. Dan saya juga ragu karena saya masih menjabat di BPH UMY. Nanti dikira ada apa-apanya," kata Dasron yang pernah menjabat rektor UMY pada tahun 1990-an itu.
Namun, sambung Dasron, tidak lama kemudian, Muqodas kembali mengirimkan SMS. SMS itu memberitahu bahwa dirinya telah resmi dipilih sebagai rektor UMY melalui pleno. Tak lama berselang, Dasrun ditelepon Wakil Ketua PP Muhammadiyah lainnya, Haedar Nashir. Haedar memberitahukan pengunduran diri Khoiruddin sebagai rektor UMY diterima dan PP Muhammadiyah menetapkan Dasron sebagai rektor.
"Pak Haedar hanya mengatakan, Pak Dasron saya tak perlu tanya kesediaannya lagi. Sebab ini amanah dan keputusan rapat pleno," tutur Dasron. (bgs/djo)