Kejadian naas itu diduga dialami mahasiswa STMIK Laksi itu saat polisi huru hara mengeluarkan water cannon menghadapi gelombang aksi di depan Gedung DPR, Selasa (24/6/2008) pukul 15.30 WIB,
"Pada saat saya membelakangi barisan polisi, polisi langsung melempari batu. Jadi tidak mungkin kalau lemparan itu dari barisan yang lain," cerita Gita usai menerima 6 jahitan di kepala di RS Jakarta, Jl Sudirman, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu saya hampir pingsan, dan kondisi saya sudah lemah," kata Gita. "Kemudian saya dirawat di RS Jakarta," imbuhnya.
Sementara itu, petugas jaga RS Jakarta menyatakan Gita tak perlu menjalani rawat inap. "Kemungkinan korban tidak dirawat karena lukanya tidak terlalu parah. Cuma kita masih menunggu hasil scan. Korban dijahit 6 jahitan dengan panjang 4-5 sentimeter," ujar seorang petugas jaga yang tak mau disebut namanya.
Sang petugas jaga itu memastikan luka yang dialami Gita karena lemparan batu. "Sepenuhnya itu lemparan batu karena luka di kepalanya tidak beraturan," tambahnya.
"Proses selanjutnya, kita akan lakukan observasi, kalau tidak ada mual-mual, korban boleh pulang," pungkasnya. (aba/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini