Keterangan ini disampaikan Bambang Puguh, Kepala Mekanik Divisi Konstruksi Padepokan Jodhipati, kepada wartawan di rumah Joko Suprapto di Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (19/6/2008). Keterangan Bambang disampaikan setelah acara demo pembuktian blue energy usai.
Bambang membantah informasi yang beredar selama ini di masyarakat bahwa bosnya bisa mengubah air menjadi bahan bakar. "Yang benar, air diolah dengan serangkaian komponen, ditambah dengan elemen lain bisa digunakan untuk menghemat energi," kata Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Bambang, blue energy adalah proses air yang diubah menjadi hidrogen yang dalam penggunaannya tetap dibutuhkan BBM murni. Karena itu, dalam acara pembuktian blue energy terhadap mesin diesel, Joko tetap menggunakan solar sebagai campuran blue energy.
Secara terpisah, Humas Padepokan Jodhipati Catur Suryadi juga membenarkan pernyataan Bambang. "Silakan Anda mengartikan seperti itu. Memang pada kenyataannya, proses penggunaan blue energy ini tetap memerlukan minyak untuk penggunaannya," kata dia.
Bagaimana proses blue energy yang diperlihatkan Joko? Begini prosesnya. Sebuah generator dihidupkan dengan aki. Generator itu lalu menghasilkan listrik dan masuk ke pembangkit listrik. Dari pembangkit itulah, listrik kemudian digunakan untuk memanasi air yang berada di dalam tiga tabung.
Di salah satu tabung terdapat selang, sebagai tempat untuk mencampurkan air dengan solar. Setelah air dan solar dicampur kemudian dialirkan ke dalam generator. Generator tetap menyala, meski hubungan dengan aki diputus.
Pantauan detikcom, saat generator itu beroperasi, air yang berada di dalam tabung tidak lagi berwarna bening. Airnya sedikit keruh, dengan sedikit berminyak, dan agak lengket ketika dipegang. Mau berdiskusi tentang Joko Suprapto dan Blue Energy-nya? Gabung saja di sini. (asy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini