Nama Nero yang digunakan sebagai nama geng tersebut bukan diambil dari istilah asing atau sebagainya. Nama Nero hanyalah sebuah singkatan dari kalimat neko-neko dikeroyok (Macam-macam dikeroyok).
Seperti geng remaja lainnya, Nero juga dibentuk atas dasar solidaritas sesama teman. Para anggota geng Nero rajin kumpul bareng sambil curhat tentang berbagai hal, mulai dari soal sekolah, rumah, hingga pacar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, solidaritas tersebut tidak mengenal batas. Para anggota geng ini siap melakukan kekerasan terhadap cewek abege lainnya yang dianggap kurang ajar terhadap mereka.
Salah satunya aksi kekerasan terhadap Lusi, siswi kelas III sebuah SMP di Pati. Para anggota geng Nero menganiaya Lusi karena dinilai menghina salah satu rekan mereka. Lusi dipukuli dan diludahi berulangkali secara bergantian di sebuah lorong.
Sialnya, rekaman video mengenai aksi kekerasan itu beredar luas. Polisi pun akhirnya turun tangan dan 5 anggota geng Nero diamankan. Mereka adalah Dian, Ratna, Yunika, Maya, dan Tika, yang rata-rata masih duduk di bangku kelas I SMU berbeda di Kabupaten Pati.
(djo/asy)











































