Kerajaan Dihapuskan, Raja Nepal Berkemas Tinggalkan Istana

Kerajaan Dihapuskan, Raja Nepal Berkemas Tinggalkan Istana

- detikNews
Rabu, 11 Jun 2008 15:55 WIB
Kathmandu - Raja Nepal terguling, Gyanendra mengemasi barang-barang miliknya. Dia siap meninggalkan kemegahan istananya menyusul berakhirnya monarki Nepal yang telah berlangsung berabad-abad.

Gyanendra akan pindah ke bekas pondokan berburu kerajaan di pinggiran Kathmandu, ibukota Nepal.

"Dia pergi hari ini. Dia sedang berkemas-kemas," kata Phanindra RajPathak, kepala sekretariat pers istana seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (11/6/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut rencana, mantan raja itu akan membacakan statemennya untuk negara. Gyanendra tak pernah berkomentar apapun sejak majelis konstitusional Nepal menyatakan sistem kerajaan berakhir dan diganti menjadi bentuk republik pada 28 Mei lalu.

Majelis konstitusional tersebut didominasi oleh para pejuang Maoist, yang memang telah lama menginginkan penghapusan kerajaan Nepal.

Gyanendra naik takhta pada Juni 2001 lalu setelah peristiwa pembantaian di istana. Saat itu, putra mahkota yang sedang mabuk dan menggunakan narkobam, membunuh sebagian keluarganya sebelum kemudian bunuh diri.

Dengan berakhirnya sistem kerajaan, Gyanendra kini menjadi warga negara biasa. Namun Gyanendra diperkirakan telah memiliki kekayaan senilai hampir US$ 200 juta yang diinvestasikan pada sejumlah perusahaan Nepal. Belum lagi dana dalam jumlah besar yang disimpan Gyanendra dalam rekening di luar negeri. (ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads