Elbe & Pelabuhan Sibuk Hamburg

Laporan dari Hamburg

Elbe & Pelabuhan Sibuk Hamburg

- detikNews
Senin, 09 Jun 2008 07:10 WIB
Hamburg - Mengandalkan Sungai Elbe sebagai jalur perkapalannya, Hamburg telah menjelma menjadi pelabuhan terbesar kedua di Eropa setelah Rotterdam, Belanda.

Pelabuhan Hamburg telah menjadi pintu utama Jerman dalam perdagangan antarnegara. Kota di utara Jerman ini telah menjadi pelabuhan terpenting sejak ratusan abad silam.

Reporter detikcom Irna Gustia berkesempatan 'mengintip' dari belakang bagaimana kondisi pelabuhan terbesar di Jerman tersebut dari Sungai Elbe pada akhir Mei lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusuri sepenggal Sungai Elbe atau sekitar 7 kilometer, dari total panjang 1.091 kilometer yang berhulu di Republik Czech, pengunjung bisa melihat kapal-kapal rakasasa yang berbobot mati ribuan ton.

Pelabuhan Hamburg yang berkembang pesat memang memiliki sejarah yang panjang karena sejak awal didirikan, Raja Frederick Barbosa telah menetapkan Hamburg menjadi pelabuhan bebas untuk dagang di tahun 1189.

Jalur Sungai Elbe di Hamburg merupakan ujung dari perjalanan sungai ini yang selanjutnya bermuara di laut utara. Kapal-kapal di pelabuhan Hamburg memang mengambil lintasan ke laut utara untuk datang atau berlayar menuju Asia, Afrika dan Amerika.

Kapal-kapal besar mulai dari mancanegara seperti berbendera Malaysia, Korea Selatan, China terlihat parkir menurunkan muatannya. Pemandu kapal mengatakan dari sini muatan barang-barang tersebut didistribusikan ke sejumlah negara, khususnya di Eropa Barat.

Jalur sungai Elbe yang dilewati kapal-kapal raksasa ini relatif memiliki arus yang tenang pada musim semi di Hamburg dengan suhu 20 derajat Celsius.

Infrastruktur pelabuhan juga tertata rapi seperti craine yang mengangkat kontainer. Terdapat pula pintu pengendali air, tujuannya agar debit sungai ketika sedang pasang di laut utara tidak mengganggu aktivitas pelabuhan. Patroli polisi pun selalu siap mengawasi aktivitas di pelabuhan.

Di pinggir sungai Elbe yang menjadi jalur keluar masuk kapal itu, ternyata banyak rumah-rumah mewah. "Rumah-rumah itu adalah milik pengusaha media," kata si pemandu.

Hamburg memang terkenal sebagai salah satu pusat media di Eropa. "Hanya orang-orang kaya yang bisa membeli rumah dengan pemandangan indah Sungai Elbe," tutur si pemandu agak sinis.

Dari Sungai Elbe juga terlihat jembatan layang yang banyak dilewati truk-truk besar yang menuju pelabuhan. Hamburg telah menjadi kota dagang terpenting sehingga banyak negara membuka perwakilan diplomatik yang jumlahnya sekitar 100 lebih perwakilan termasuk Indonesia yang memiliki KJRI di Hamburg.

Meski tidak terletak persis di pinggir laut, Hamburg telah bisa memanfaatkan sungai untuk jalur transportasi internasionalnya menuju lautan lepas. Semoga Indonesia yang notabene memiliki banyak pelabuhan sungai seperti sungai Musi, Barito kelak bisa memanfaatkan sungainya untuk jalur pelabuhan internasional, bukan hanya jalur gelondongan kayu-kayu ilegal.

(ir/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads