Asosiasi RS Islam se-Indonesia Mengadu ke Wapres

Asosiasi RS Islam se-Indonesia Mengadu ke Wapres

- detikNews
Rabu, 04 Jun 2008 13:02 WIB
Jakarta - Peranan Rumah-rumah Sakit Islam dalam menyehatkan masyarakat cukup signifikan. Namun, untuk pengembangan ke depan, RS Islam memiliki hambatan-hambatan.

Untuk itu, asosiasi RS Islam se-Indonesia yang tergabung dalam Majelis Syuro Upaya Kesehatan Islam seluruh Indonesia (Mukisi) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla mengutarakan hambatan-hambatan itu. Mereka pun diterima di kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (4/6/2008).

"Kami sampaikan permasalahan modal, dalam hal kualitas dan kuantitas," ungkap Ketua Dewan Pembina Mukisi, Faried Husain, dalam jumpa pers usai pertemuan dengan Kalla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persoalan Mukisi yang membawahi hampir 100 RS Islam dan lembaga pendidikan kesehatan Islam seluruh Indonesia ini seperti masalah wakaf, pajak dan sulitnya mencari investor.

"Tanah rumah sakit Islam kebanyakan wakaf, tapi wakaf itu kan tak bisa diagunkan ke bank. Nah, Pak Wapres berpesan, supaya kami mencari celah
dalam UU Wakaf," jelas Faried.

"Kemudian masalah pajak, Pak Wapres bilang silakan bilang pada Dirjen Pajak," imbuh Faried.

Untuk mencari modal, Wapres Jusuf Kalla menganjurkan Mukisi menjalin kerjasama dengan negara-negara Islam. "Bapak mengusulkan ada kerjasama dengan negara-negara Islam. Kita akan coba itu," kata Faried.

Rekan Faried, Wakil Ketua Dewan Penasihat Mukisi, Sonja Roesma, menyatakan, RS-RS Islam selama ini telah memberikan kiprah yang mengagumkan dalam pelayanan kesehatan. Untuk Jakarta saja, RS Islam Cempaka Putih bersama RS Fatmawati pernah meraih penghargaan RS pelayan masyarakat miskin terbanyak.

"Pelayanan di RS Islam, masyarakat miskin tak punya keengganan. RS Islam Cempaka Putih misalnya, memiliki pasien Askeskin tertinggi dan diberi penghargaan pelayanan terbaik," pungkasnya. (aba/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads