Dephut Izinkan TNI Pakai Hutan Lindung untuk Latihan Militer

Dephut Izinkan TNI Pakai Hutan Lindung untuk Latihan Militer

- detikNews
Jumat, 30 Mei 2008 17:27 WIB
Jakarta - Departemen KehutananΒ  (Dephut) akan mengizinkan kawasan hutan di Indonesia digunakan TNI sebagai areal latihan. Namun, TNI diminta untuk tetap menjaga dan memelihara hutan yang ada.

"Selama ini sudah banyak areal yang sudah dipakai TNI, seperti di Jawa Timur oleh TNI AL, di Riau oleh TNI AU, dan Nusakambangan oleh Kopassus, ada juga di Jawa Barat. Untuk adanya kepastian dan ketenangan seluruh personel TNI dalam melakukan latihan-latihan dan areal terjaga dan terpelihara, kita bikin kesepakatan," kata Mehut MS Kaban usai menandatangani Mou dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono di Kantor Departemen Pertahanan (Dephan), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2008).

Kaban menjelaskan, penggunaan kawasan hutan oleh TNI untuk latihan ini bukan berupa pengalihan fungsi lahan. "Jadi ini hanya memanfaatkan kawasan, tidak perlu ada pengalihan fungsi. Apalagi wilayah yang dipakai itu adalah kawasan hutan produksi dan kawasan hutan lindung," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentang berapa luas hutan yang akan diizinkan kepada TNI menggunakan lahan hutan tersebut, Kaban mengatakan, itu tergantung permintaan dan kebutuhan. Pastinya, di Jawa Barat sendiri areal hutan yang digunakan untuk latihan ada sekitar 400 hektar dan 1.000 hektar.

Kawasan hutan yang dijadikan areal latihan ini tidak akan dipermanenkan, tapi akan disesuaikan dengan kebutuhan saja. Begitu juga dengan jangka waktu atau lama penggunaan hutan untuk latihan tersebut.

"Sesuai dengan kebutuhan saja. Kalau suatu saat TNI sudah tidak butuh tempat latihan, bisa dipindahkan ke tempat lain," jelasnya.

Kaban memastikan, kawasan hutan yang dimanfaatkan latihan bagi personel TNI tidak akan rusak. Tentunya, segala jenis latihan bisa dilakukan di hutan.

"Latihan itu jangan dibayangkan ngebom-ngebom gitu. Ada kawasan untuk latihan tembak, pasti dipilih kawasan yang cocok untuk latihan tembak. Tapi ada latihan-latihan yang sifatnya tentara lebih tahu," ungkapnya.

Kompensasi dari TNI atas pemanfaatan hutan untuk latihan ini, lanjut Kaban, tentunya pengamanan kawasan hutan. "Seperti di Riau itu ada kawasan untuk latihan TNI AU, itu harimau-nya aman. Aman juga dari perambahan, nggak ada yang berani masuk. Dengan adanya latihan di situ, beberapa kawasan hutan kita aman. Orang mau merambah tidak berani," tegasnya.

Namun keberadaan TNI dalam pengamanan hutan beda dengan Polisi yang memang bertugas memberantas illegal logging. TNI hanya bersifat membantu pengamanan yang merupakan bagian dari pertahanan dan keamanan. Jadi menurut Kaban, tidak perlu adanya kekhawatiran akan adanya bentrokan antara aparat.

"Tidak khawatir bila TNI justru jadi backing illegal logging?" tanya wartawan.

"Nggak, nggak. Yang balak itu cukong. Latihan ya latihan, nggak ada yang nebang," jawab Kaban.

"Kalau ada temuan jadi backing?" tanya wartawan lagi.

"Hahahahaha... Itu tidak masuk dalam MoU," jawab Kaban lagi. (zal/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads