Tama yang lahir dan dibesarkan di Stasiun Kishi, Jepang, dengan tenang setiap harinya memperhatikan penumpang yang lewat. Untuk menggaji Tama pun tak perlu dengan uang, melainkan memberinya makan.
Tama sangat familiar dengan suasana stasiun. Maklum, begitu lahir ceprot, Tama dibawa ke stasiun oleh petugas kebersihan dan penjaga Toshiko Koyama, toko di samping stasiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stasiun kereta tempat Tama 'berdinas' ini tidak ada petugasnya sejak April 2006 karena tak ada anggaran.
Tama diangkat sebagai kepala stasiun Kishi sejak Januari 2007 oleh perusahaan kereta. Sejak itu jumlah penumpang yang menggunakan jalur ini meningkat 17 persen dibanding setahun sebelumnya.
Menurut Yamaki, hingga Maret 2007, jumlah penumpang naik ke 2,1 juta, naik 10 persen dari 12 bulan sebelumnya.
Melihat kerja Tama yang sukses, perusahaan mempromosikannya sebagai 'kepala stasiun super' pada Januari 2008. "Dia sekarang menduduki posisi lima besar dalam perusahaan," canda Yamaki. Sebagai bentuk promosi, Tama pun mendapat kantor baru. Ada-ada saja! (mly/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini