Ketua Jurusan Teknik Elektro, FT UGM, Dr Tumiran, mengaku berbagai kalangan telah mengontaknya mencari tahu latar belakang penemu blue energy asal Nganjuk, Jawa Timur itu. "Nama Joko Suprapto di database mahasiswa di semua angkatan dari 70 hingga 80-an tidak kita temukan. Dia angkatan berapa saat kuliah. Kalau angkatan lama dulu kuliah masih di kampus Barek berdekatan dengan jurusan Teknik Mesin," kata Tumiran kepada wartawan di kampus UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (26/5/2008).
Tumiran bahkan memerintahkan Kepala Bagian Akademik dan Pengajaran Sungkono untuk mengecek ulang di database alumni maupun mahasiswa yang pernah kuliah, tapi drop out (DO). Sejak pagi hingga siang, Sungkono bersama staf lainnya mencarinya, namun lagi-lagi nama itu tidak ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan beberapa staf pengajar lainnya, baik di jurusan Teknik Elektro maupun Teknik Mesin juga mengaku tidak mengenal Joko Suprapto. Karena itu, bila selama ini disebut-sebut Joko Suprapto adalah almunus UGM merupakan informasi yang tidak sesuai fakta.
Joko Suprapto menggegerkan nusantara, setelah menghilang selama 13 hari. Sempat ada kabar bahwa pria yang suka wayang itu diculik, karena gagal dalam merealisasikan target produksi blue energy. Sampai akhirnya, Jumat (23/5/2008), Joko Suprapto kembali ke rumahnya di Nganjuk, dalam keadaan sakit. Joko ditemukan oleh aparat saat dirawat di sebuah RS di Madiun karena sakit jantung.
Joko Suprapto telah membuat staf khusus Presiden SBY, Heru Lelono, percaya dengan penemuan blue energy itu. Bahkan, sebuah pabrik besar di kawasan Cikeas, sekitar 2 KM dari rumah SBY, sedang didirikan. Pabrik ini dikembangkan oleh perusahaan Sarana Harapan Indo Corp. Heru Lelono duduk sebagai komisaris utama di perusahaan ini. SBY juga pernah meninjau pabrik yang belum selesai dibangun itu. (bgs/asy)