Di China, kasus yang berat/gawat ditandai dengan adanya dua atau lebih gejala klinis ini: demam tinggi terus menerus, lemas, muntah, leukosis normal, gula darah meningkat dan sirkulasi darah di tungkai terganggu.
Demikian menurut rilis pers dari Dr Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pengedalian Penyakit Menular Langsung (P2ML) Departemen Kesehatan RI, yang diterima detikcom, Senin (26/5/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada April 23, berdasar hasil pemeriksaan epidemiologis, klinis, laboratorium dan pathologis ditegakkan diagnosis bahwa anak-anak ituย menderita HFMD akibat enterovirus 71.
Mereka yang terserang EV71 berumur antara 28 hari hingga 18 tahun. Namun 78 persen kasus terjadi pada anak di bawah 3 tahun.
HFMD adalah penyakit menular biasa yang disebabkan oleh berbagai jenis enterovirus, termasuk EV71 dan Coxsackie A.
Dituliskan Dr Tjandra, EV71 adalah non-polio enterovirus yang pertama kali ditemukan tahun 1969. Sekitar 50 persen hingga 80 persen infeksi EV71 adalah ringan-ringan saja. Sisanya dapat berakibat fatal dan menyerang susunan syaraf, dengan angka kematian antara 10-25 persen.
Karena enterovirus penyebab HFMD banyak yang gejalanya ringan dan virusnya dapat hidup lama di lingkungan maka penyebarannya dapat jadi luas. Juga karena enterovirus ini ada dimana-mana maka orang dewasa biasanya sudah punya daya tahan tubuh sehingga penyakit ini banyak menyerang ke anak-anak.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini