Sekjen DPP PKS Anis Matta pun mengingatkan masyarakat tidak lagi terjebak memilih seorang pemimpin hanya berdasarkan popularitas yang dibentuk oleh industri media semata.
"Hari ini kita membutuhkan pemimpin otentik yang fasih menjelaskan narasi besarnya dan teruji kemampuan eksekusinya sehari-hari. Jika yang terpilih sebagai pemimpinan peragawan politik lagi, maka jangan berharap akan ada kebangkitan bangsa yang kedua. Rakyat tidak akan mau ikut pemimpin yang penuh kepalsuan," ujar Anis Matta dalam bedah buku Platform PKS yang diselenggarakan DPW PKS Kalimnatan Selatan di Banjarmasin, Sabtu (24/5/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhir-akhir ini yang paling menonjol beriklan adalah Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir (SB). Iklan SB mendominasi media cetak dan elektronik nasional. Tak hanya itu, SB juga menggunakan sejumlah billboard besar di berbagai kota.
Tokoh lain yang juga gemar beriklan, adalah Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto. Ia memilih iklan-iklan yang bersikap kritis terhadap pemerintahan SBY-JK. Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto juga gencar beriklan meski mengatasnamakan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Anis mengatakan, dalam peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, maka kaum intelektual harus menyadari apa yang diperlukan jika bangsa ini ingin bangkit kembali. "Selain kegelisihan yang sekarang mulai tampak, maka kita memerlukan narasi besar dan pemimpin yang mampu menjadikannya kenyataan," sambungnya. (nvt/nvt)