Anis Matta: Kepemimpinan Tak Bisa Dibentuk Melalui Iklan

Anis Matta: Kepemimpinan Tak Bisa Dibentuk Melalui Iklan

- detikNews
Minggu, 25 Mei 2008 06:35 WIB
Jakarta - Kepemimpinan pada level regional maupun nasional tidak bisa dibentuk melalui iklan. Pemimpin harus lahir dengan membawa narasi besar.

Sekjen DPP PKS Anis Matta pun mengingatkan masyarakat tidak lagi terjebak memilih seorang pemimpin hanya berdasarkan popularitas yang dibentuk oleh industri media semata.

"Hari ini kita membutuhkan pemimpin otentik yang fasih menjelaskan narasi besarnya dan teruji kemampuan eksekusinya sehari-hari. Jika yang terpilih sebagai pemimpinan peragawan politik lagi, maka jangan berharap akan ada kebangkitan bangsa yang kedua. Rakyat tidak akan mau ikut pemimpin yang penuh kepalsuan," ujar Anis Matta dalam bedah buku Platform PKS yang diselenggarakan DPW PKS Kalimnatan Selatan di Banjarmasin, Sabtu (24/5/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dipaparkan dia, sejumlah elit politik berlomba-lomba memanfaatkan media massa dengan memasang berbagai iklan dengan memanfaatkan momentum 100 tahun Kebangkitan Nasional, . Bentuknya bermacam-macam. Iklannya pun bermacam-macam, mulai dari iklan sikap kritis terhadap pemerintah, sampai iklan yang sekadar menjual image pribadi.

Akhir-akhir ini yang paling menonjol beriklan adalah Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir (SB). Iklan SB mendominasi media cetak dan elektronik nasional. Tak hanya itu, SB juga menggunakan sejumlah billboard besar di berbagai kota.

Tokoh lain yang juga gemar beriklan, adalah Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto. Ia memilih iklan-iklan yang bersikap kritis terhadap pemerintahan SBY-JK. Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto juga gencar beriklan meski mengatasnamakan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Anis mengatakan, dalam peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, maka kaum intelektual harus menyadari apa yang diperlukan jika bangsa ini ingin bangkit kembali. "Selain kegelisihan yang sekarang mulai tampak, maka kita memerlukan narasi besar dan pemimpin yang mampu menjadikannya kenyataan," sambungnya. (nvt/nvt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads