"Kita harus tahu persisnya apa yang dia klaim. Dia harus transparan, kelihatannya ada sesuatu yang disembunyikan. Ada sesuatu yang belum diekspose," kata Deputi Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Jan Sopaheluwakan ketika dihubungi detikcom, Jumat (23/5/2008).
Karena itu, imbuh Jan, membuat bahan bakar dari air di Indonesia masih belum memungkinkan dan relatif baru. Karena itu, sang penemu harus terbuka untuk menguji temuannya di sejumlah lembaga riset yang berwenang seperti LIPI, Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) atau lembaga profesi yang tidak punya tendensi politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jan menilai Indonesia masih belum siap menerapkan energi alternatif. Jan mencontohkan beberapa kebijakan energi alternatif mentok di tengah jalan.
"Saya khawatir, biofuel yang sudah ada Keppresnya aja mentok juga. Bukan gagal di UU, gagal di pasar, ternyata nggak bisa dijual, sistem distribusinya belum kita selesaikan. Muncul lagi yang baru. There is no magic-lah masalah energi. Dia harus terbuka. Kita tak bisa begitu saja percaya pada sekelompok orang. Bagus tapi how is the goodness-nya harus debat publik," kata dia. (nwk/nrl)