"Saya nggak tahu pemerintah kok jadi ndablek (keras kepala) gini. Begitu banyak opsi yang ditawarkan dan itu logis dilakukan, ini kok tetap ndablek. Kelihatannya mereka sudah panik, jadi tidak bisa berpikir panjang," ujar Ketua FPKS DPR Mahfudz Siddiq.
Hal itu disampaikan dia di sela-sela dialog peradaban bertema Mencari Kompromi Tonggak Sejarah Kebangkitan Nasional, di InterContinental Midplaza Hotel, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfudz menuturkan, PKS tetap meminta pemerintah untuk mencari opsi selain kenaikan harga BBM dalam mengatasi harga minyak mentah yang melambung tinggi.
"PKS sudah sampaikan ke SBY agar pemerintah cari opsi lain karena opsi kenaikan BBM ini akan besar dampaknya," kata pria berjenggot ini.
Mahfudz membeberkan, PKS sudah menawarkan tiga opsi kepada pemerintah.
Pertama, kalau BBM dinaikkan 30 persen eksistensi anggaran Rp 79 triliun. Kalau dilakukan pemangkasan anggaran kementerian sampai 20 persen bisa didapatkan tambahan dana dari penghematan hingga Rp 20 triliun.
Kedua, dari 20 persen pemotongan anggaran kementrian kita dapat Rp 20 triliun, sisanya Rp 9 triliun buat kebijakan BBM subsidi hanya untuk kendaraan umum, sepeda motor, nelayan dan petani. Kalau ini dilakukan akan ada penghematan luar biasa karena serapan konsumsi BBM subsidi terbesar di sektor transportasi.
Ketiga, menaikkan pajak kendaraan bermotor untuk kendaraan pribadi sebesar 200 persen, tergantung CC-nya.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini