Massa datang ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2008) dengan mengatasnamakan Serikat Pekerja PT PLN, Serikat Pekerja PT Angkasa Pura I, dan Serikat Pekerja Carrefour Indonesia.
Menurut koordinator SP PT PLN Ahmad Daryoko, kedatangan seluruh perwakilan SP PLN ke DPR untuk meminta anggota Dewan agar tidak mengesahkan RUU Ketenagalistrikan. Adanya RUU tersebut, ditengarai bisa membuat PT PLN dijual ke pihak asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin pemerintah tidak mengesahkan UU yang sudah dibatalkan oleh MK. RUU Ketenagalistrikan ini jika disahkan akan membuat PLN dijual ke pihak asing," kata Ahmad.
Dalam aksinya, massa membentangkan beberapa spanduk yang antara lain bertuliskan 'Tolak RUUK atau Mogok' dan 'Tolak Penjualan PT PLN dengan RUUK'.
Sedangkan, karyawan Angkasa Pura I menuntut agar diberikan kebebasan dalam berserikat. Mereka juga menolak privatisasi Angkasa Pura I.
Para pekerja Carrefour punya isu lain lagi. Mereka menuntut agar harga BBM tidak dinaikkan. Sebab harga BBM yang naik karena akan semakin menyulitkan rakyat.
"Kami sudah sulit, pemerintah jangan tambah kesulitan itu dengan menaikkan harga BBM. Kami akan terus turun kalau tetap menaikan harga BBM," kata salah seorang orator.
Aksi massa tidak mengganggu lalu lintas. Pada pukul 09.45 WIB, arus lalu lintas di Jalan Gatot Soebroto masih normal. Sekitar 30 polisi menjaga demo tersebut. (nvt/fay)