Data yang didapatkan detikcom, konvoi moge ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, yang diberi nama 'Konvoi Jalur Merah Putih'. Konvoi diikuti sekitar 270 moge dan 280 peserta. Sophan, mantan anggota DPR dari PDIP, menjadi ketua panitia penyelenggaranya.
Sejumlah mantan pejabat mengikuti konvoi moge berharga mahal ini. Antara lain, mantan Kapolri Jend. Pol. Roesmanhadi, mantan Panglima Armada Bagian Barat Laksamana Mualimin Santoso, mantan Asisten KSAD Jend. Irvan Edison, serta Marsekal Pieter Watimena, yang merupakan mantan penerbang pesawat tempur. Selain itu, terdapat pula Pengusaha Jamu Sido Muncul, Irvan Hidayat, dan perwakilan dari negara tetangga seperti Jamaludin dari Singapura dan Datuk Taliyudin dari Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rombongan ini akan menempuh rute sepanjang 1908 km mengelilingi Pulau Jawa. Jumlah kilometer tersebut disesuaikan dengan Hari Kebangkitan Nasional yaitu tanggal 20 Mei 1908. Sepanjang perjalanan, mereka akan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di Pulau Jawa, seperti tempat rumah kediaman Djiaw Siaoe Kiong, tempat di mana Soekarno-Hatta diculik para pemuda dan tentara Peta untuk memproklamirkan kemerdekaan.
Sejumlah rute yang akan ditempuh antara lain adalah Kabupaten Karawang, Cirebon, Semarang, Rembang, Tuban, Surabaya, Kediri, Yogja, Sragen, Solo, Kebumen, dan kembali ke Jakarta. Rute tersebut akan ditempuh selama 8 hari, mulai 12 Mei 2008 hingga 20 Mei 2008 yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Β
Selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah dalam rute yang mereka lalui, para peserta pun akan melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan sejumlah bantuan untuk masyarakat. Di Kabupaten Karawang, bantuan yang diberikan berupa bantuan peningkatan gizi untuk balita senilai Rp 50 juta, serta bantuan buku-buku untuk Dinas Pendidikan.
Saat melepas rombongan Moge ini, Bupati Dadang S. Muchtar mengatakan pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat start ini sangatlah tepat. Hal ini karena Rengasdengklok merupakan titik tolak sejarah proklamasi kemerdekaan. "Saat itu pukul 16 sore tanggal 16 Agustus 1945 bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan sebelum proklamasi keesokan harinya," jelas dia.
Sophan Sophiaan selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan bahwa kegiatan ini didasari oleh adanya degradasi moral bangsa Indonesia yang saaat ini telah kehilangan semangat kebangsaan, rasa cinta tanah air, dan sejarah masa lalu serta semakin meningkatnya rasa individualisme. "Oleh karena itu melalui kegiatan ini pihaknya bermaksud membawa kabar dan berita untuk kembali bersatu padu dan meningkatkan semangat kebangkitan nasional," jelas Sophan saat itu.
Sophan menambahkan bahwa kegiatan ini mungkin hanya memiliki kontribusi kecil dalam proses kebangkitan kembali bangsa Indonesia, akan tetapi diharapkan dapat menularkan kembali semangat kebangkitan nasional. Sophaan juga menambahkan bahwa pihaknya juga menyelipkan kegiatan-kegiatan sosial dalam pelaksanaan tour ini.
"Tetapi kegiatan ini tidak mengenai materi, melainkan untuk membentuk kembali komitmen dan semangat kebangkitan nasional. Bila itu dapat dipegang teguh oleh bangsa ini, maka bangsa ini akan sejahtera," jelas Sophan.
Kematian memang tidak dapat disangka. Di saat menjelang akhir konvoi mogenya, Sophan mengalami kecelakaan. Sophan tewas. Kini, jenazahnya akan diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan.
Keterangan Foto:
1. Sophan Sophiaan saat menyerahkan bantuan Rp 50 juta kepada warga Rengasdengklok yang diterima Bupati Karawang
2. Rombongan moge saat start dan dilepas Bupati Karawang (asy/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini