'Tahun 2015 Indonesia Pecah'

'Tahun 2015 Indonesia Pecah'

- detikNews
Rabu, 14 Mei 2008 15:53 WIB
Jakarta - Diprediksi pada tahun 2015, Indonesia akan terpecah belah. Pertengkaran sesama anak bangsa semakin meluas. Pulau Jawa, Bali, Madura (Jamali) yang akan menjadi induk negara republik.

Hal itu tertuang dalam buku karangan Djuyoto Suntani berjudul 'Tahun 2015 Indonesia Pecah'. Buku tersebut dibedah dalam diskusi di Gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2008).

Buku itu menggambarkan keadaan Indonesia pada 7 tahun mendatang. Dikatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan terpecah belah menjadi 17 bagian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pun penyebab pecahnya NKRI karena tidak adanya lagi tokoh pemersatu yang berperan menjadi bapak seluruh bangsa. Selain itu adanya upaya strategis dari konspirasi global. Anggapan nama Indonesia bukan bagian dari nusantara juga menjadi ancaman pecahnya NKRI.

Namun ramalan sang penulis ditanggapi skeptis oleh Direktur lingkar Madani Ray Rangkuti. Ray mengatakan, desentralisasi sebagai penghancur NKRI yang disebut dalam buku itu, justru merupakan pemersatu bangsa.

"Kita mulai bisa menerima etnis lain untuk memimpin sebuah daerah. Contohnya Gubernur Gorontalo dipimpin yang keturunan Arab," ujar Ray.

"Etnis dan agama kini tidak lagi dianggap dalam pilkada. Yang dilihat adalah prestasinya," lanjutnya.

Sementara Sekjen KNPI Munawar Fuad Noeh, isi buku tersebut kurang menarik. "Buku ini kalau dijadikan salah satu untuk kandidat doktor pasti ditolak. Tapi ya sudahlah kita harus hargai karena sudah ditulis dan diterbitkan," imbuhnya.

Selain Indonesia, buku ini juga menjelaskan tentang lembaga swadaya masyarakat internasional yang membuat garis kebijakan mendasar penciptaan tata dunia baru.

Disebutkan juga Uni soviet telah terpecah menjadi 15 negara merdeka. Sedangkan Yugoslavia, Kosovo dan Cekoslovakia akan menjadi 6 negara yang merdeka. (ptr/aba)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads