Pengakuan Korban Pingsan SMS Santet Banyak Kejanggalan

Pengakuan Korban Pingsan SMS Santet Banyak Kejanggalan

- detikNews
Rabu, 14 Mei 2008 09:58 WIB
Pekanbaru - Masyarakat Riau terus disatroni isu SMS santet yang menyesatkan. Padahal, pengakuan sejumlah korban yang menerima SMS santet itu mempunyai banyak kejanggalan. Isu santet lewat SMS terus merebak. Hampir di setiap daerah memiliki cerita-cerita tersendiri. Di Riau misalnya, pemberitaan soal korban pingsan gara-gara SMS terus menjadi pemberitaan. Namun di balik semua ini, peran media seakan menjadi kompor. Sejumlah media lokal sengaja menutupi sejumlah kejanggalan dari peristiwa yang sebenarnya. Kejanggan tidak dipaparkan secara gamblang, agar menimbulkan kesan benar-benar terjadi.Penelusuran detikcom, misalnya. Sepekan yang lalu, di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, seorang pria yang menjadi pengantin baru jatuh pingsan, katanya setelah menerima SMS infra merah yang mematikan itu. Korban memang sempat dibawa ke salah satu Puskemas.Kabar ini pun menyebar di media massa. Namun ada kejanggalan dalam hal ini. Korban tidak dapat menunjukan soal kebenaran menerima SMS santet. Sebab HP-nya dibuang begitu saja sehingga hilang. Logikanya, kalau orang terkejut saat menerima SMS santet, tentulah HP itu hanya sekadar dibuang di sekitar rumahnya saja."Nah saat kita ingin mencari tahu, kemana HP-nya itu, korban hanya mengaku sudah dibuang. Ditanya di mana dibuangnya, katanya sekitar rumah. Dicari sekitar rumahnya, HP tidak ketemu. Kalau HP itu ketemu, kan bisa dilacak dari mana SMS itu datang. Jadi memang ada kejanggalan dari semua cerita di media massa itu," ketus Suherman salah seorang warga di Inhu, Rabu (14/05/2008).Yang paling anyar, terjadi dua hari lalu. Korbanya Zahara seorang wanita berstatus CPNS asal Kabupaten Siak yang tengah melaksanakan pelatihan di Pekanbaru. Kepada wartawan dia mengaku sempat semaput gara-gara SMS infra merah. Wanita ini juga mengaku kalau HP-nya sudah dia buang di sekitar rumahnya. Pengakuan wanita ini tidak jauh beda dengan kejadian di Inhu.Ketika ditanya di mana HP-nya di buang, wanita ini hanya mengaku di depan rumahnya. Padahal di depan rumahnya bukannya tempat keramaian. Lokasi rumahnya tergolong sepi. Aneh, HP baru dibuang dalam sekejap bisa hilang begitu saja.Dengan hilangnya HP tersebut, maka sulitlah untuk melacak kebenaran soal penerimaan SMS santet tadi. Wanita ini pun enggan untuk diajak cek kesehatan ke rumah sakit untuk mengetahui kepastian penyakit apa yang dia cerita.Cerita demi cerita terus bergulir dengan modus yang sama. Selalu saja, HP milik korban hilang. Kuat dugaan semua cerita sejenis yang terjadi di Sumatera, hanya sekadar akal-akalan untuk meramaikan isu SMS santet. "Sejak awal kita sudah sebut, semua ini hanya isu belaka. Semuanya hanya bohong. Masyarakat jangan percaya isu itu," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Zulkifli. (cha/djo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads