"Bohong saja itu," kata Trunoyudo pada detikcom, Kamis (8/5/2008).
Dia juga menegaskan tidak benar ada warga di Pulau Rupat, Bengkalis, yang meninggal gara-gara menerima nomor telepon santet itu, seperti yang menjadi buah bibir masyarakat setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara akal sehat memang kabar berantai ini tidak masuk akal. Namun hingga kini SMS berantai yang mengabarkan isu itu masih saja berseliweran di Riau. Untuk menyetop isu tampaknya mudah: stop memforward SMS santet! Selain menghentikan keresahan, juga hemat pulsa.
Menurut Anda, mengapa sampai ada fenomena ini? Sampaikan di thread khusus pada Forum! (cha/nrl)