Helmi Yahya Ramaikan Bursa Pilkada Sumsel

Palembang - Seperti daerah-daerah lain, Pilkada Sumatera Selatan juga menjadi incaran tokoh-tokoh dunia hiburan. Salah satu tokoh hiburan yang berminat untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan itu adalah presenter terkenal Helmi Yahya.
 
Adik kandung Tantowi Yahya ini mengambil formulir bakal calon wakil gubernur Sumsel dari PDI Perjuangan Sumsel. Pengambilan formulir ini dikuasakan Helmi Yahya kepada Faisal Perdana, mantan direksi PT Semen Baturaja, Rabu (07/05/2008) siang.

Munculnya nama Helmi meramaikan bursa bakal calon wakil gubernur Sumsel dari PDI Perjuangan menjadi 13 orang. Beberapa nama yang telah mengambil formulir di antaranya Ridwan Mukti.

Sementara yang mengambil formulir calon gubernur ke PDI Perjuangan Sumsel adalah Syahrial Oesman, Ishartanto, dan Syahrial B Peliung. PDIP menyatakan tenggat waktu pengambilan formulir hanya sampai Minggu 11 Mei 2008.

"Rabu sore pengambilan ditutup, dan kita tunggu pengembalian formulis hingga 11 Mei. Selanjutnya akan digodok dalam rakernas PDI Perjuangan Sumsel pada 17 Mei, sebelum diajukan ke DPP PDI Perjuangan,” kata Muhammad Ikman Goring, sekretaris Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Periode 2008-2013 DPD PDI Perjuangan Sumsel, kepada detikcom, Rabu (0705/2008) malam.

Banyaknya nama yang mengambil formulir bakal calon ke DPD PDI Perjuangan Sumsel cukup mengejutkan. Sejumlah pihak memperkirakan, ini disebabkan Syahrial Oesman yang diusung sejumlah kader PDI Perjuangan harus mencari pendamping di luar Mahyuddin (Wagub Sumsel saat ini).

Selain itu, baik Syahrial Oesman maupun Alex Noerdin saat ini tengah diterpa masalah, Syahrial Oesman menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi alih fungsi lahan mangrove di pelabuhan Tanjung Api-Api, sementara Alex Noerdin diterpa isu tuduhan dirinya berselingkuh seperti yang diberitakan media massa terbitan Palembang dan pengakuan Aswhirdi pada situs www.youtube.com.

"Ya, dua nama itu (Syahrial Oesman dan Alex Noerdin) merupakan bakal calon yang telah memiliki pendukungnya. Bila ada apa-apa dengan mereka, peluang menjadi terbuka. Fenomena pada PDI Perjuangan merupakan hal yang wajar," kata seorang praktisi politik di Palembang. (tw/aba)