Pelabuhan Tanjung Api-Api Ambisi Sejak Lama

Pelabuhan Tanjung Api-Api Ambisi Sejak Lama

- detikNews
Sabtu, 03 Mei 2008 16:19 WIB
Jakarta - Di era Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Sainan Sagiman, pembangunan pelabuhan Tanjung Api-Api masih sebatas wacana. Di masa Sumsel dipimpin Ramli Hasan Basri melangkah rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Api-Api.

Berbagai riset yang melibatkan para ahli pelabuhan dari luar negeri juga dilakukan. Saat itu, Asosiasi Pelabuhan Laut Asia menyatakan jika kawasan tersebut tidak cocok untuk dibangun pelabuhan samudera. Alasannya endapan lumpur dan proses pendangkalan di kawasan Tanjung Api-Api terlalu tinggi. Stop-lah rencana tersebut.

Saat Rosihan Arsyad memimpin Sumatera Selatan, Tanjung Api-Api dibahas lagi. Rosihan mengusulkan anggaran kepada Bappenas terhadap proyek Tanjung Api-Api. Sayang, pemerintah pusat pun tidak merespon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, pada masa Syahrial Oesman masalah Tanjung Api-Api kembali diperjuangkan. Berbekal dukungan Menteri Perhubungan saat itu, Hatta Rajasa, proyek Tanjung Api-Api memiliki titik terang. Departemen perhubungan pusat merintis proyek Tanjung Api-Api ini melalui pembangunan beberapa dermaga laut.

Target

Percepatan rencana Pembangunan Pelabuhan laut Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin dilakukan. Dukungan suntikan dana pun dinilai tak main-main. Kabarnya, Pemerintah Sumsel periode 2005 2006 lalu menyiapkan dana dari pos APBN senilai Rp 6 miliar untuk merealisasikan pembangunan di Tanjung Api-Api seluas 600 hektar. Total dana yang akan dikucurkan untuk pekerjaan akses jalan menuju ke kawasan Pelabuhan Tanjung Api-Api berkisar Rp 378 miliar.

Lalu, apa kontribusi yang diharapkan nantinya? Hasil kajian studi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut oleh Louis Berger Internasional Intemasional Inc. 1995 lalu, pelabuhan itu mampu melayani tonase kapal dengan carrying capacity 3.000 TFEUS (Twenty Feet Equivalent Unit). Sedangkan kemampuan pelabuhan Boom Baru maupun Muara Sabak Provinsi Jambi hanya 500 TFEUS. Berkaca pada data itu, maka keberadaan pelabuhan itu merupakan sebuah gerbang emas bagi dunia Internasional.

Selain mampu meningkatkan kapasitas angkutan untuk jenis kapal kapal bertonase besar, pelabuhan itu diproyeksikan sangat memungkinkan memperpendek alur jarak tempuh bagi armada laut. Diperkirakan jarak dari pelabuhan Tanjung Api-Api ke Jakarta berjarak 266,67 mil per 480 km. Tujuan Tanjung Api-Api ke Singapura hanya menempuh 250 mil per 450 km. Sedangkan ke Kuala Lumpur saja hanya butuh waktu tempuh selama 402,78 mil per 725 km.

Dalam Peta Rencana Lokasi Pelabuhan laut Tanjung Api-Api telah disiapkan beberapa pembangunan. Antara lain pelabuhan general kargo mencapai 80 hektar, pelabuhan laut sekitar 91 hektar, pelabuhan penyebrangan sekitar 21 hektar, pelabuhan 1 stock pile batubara sekitar 80 hektar, pelabuhan peti kemas seluas 80 hektar, pelabuhan curah cair (CPOIBBM/Migas/Pupuk/semen) di atas lahan sekitar 85 hektar.

Tanjung Api Api dengan luas wilayah 97.196.825 kilometer persegi berdasarkan planning akan dibagi beberapa titik kawasan sesuai pemanfaatan lahan. Terdiri sub kawasan A memiliki luas lahan 13 ribu hektar diarahkan untuk pelabuhan laut, kawasan perindustrian dan lokasi penunjang lainnya. Sub kawasan B yang luasnya diperkirakan 9.324,35 hektar untuk kawasan penunjang produksi dan utilitas. Titik kawasan yang ketiga adalah sub kawasan C seluas empat ribu hektar berfungsi sebagai kawasan penunjang. (tw/djo)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads