Gus Dur, Yenny, Sigid Bebal Sejarah

Jakarta - Ada yang menarik di MLB Muhaimin Iskandar yang berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 2-4 Mei 2008. Setiap peserta dibagi secara gratis sebuah buku putih tanpa pengarang berjudul 'Bebal Sejarah, PKB dalam Pusaran Konflik dan Konflik'.

Yang membuat buku kecil setebal 100 halaman ini unik adalah ditampilkannya foto Gus Dur, Yenny dan Sigid Haryo Wibisono di sampul buku berwarna dasar hijau ini. Tampak seekor sapi warna merah di bawah tiga gambar itu berkata 'Bebal Sejarah'.

Tidak hanya sampulnya yang provokatif, isinya pun seakan membuat panas telinga bagi siapa saja yang merasa tersindir, meskipun menurut sejumlah politisi PKB, isi tulisan tersebut tidak jauh beda dengan fakta sebenarnya.

Di bab awal, penulis mengulas tentang persamaan Soeharto dengan Gus Dur. Pak Harto dianggap mengambil kebijakan yang tidak patut sebagai seorang kepala negara dan pemimpin publik. Urusan Negara yang begitu kompleks direduksi menjadi bagian dari urusan keluarga.

Langkah yang dilakukan Pak Harto ini sepertinya saat ini sedang dilakukan kembali oleh Gus Dur. Ia mengangkat puteri tercinta, Yenny Wahid sebagai Sekjen PKB. Tindakan Gus Dur ini dianggap sebagai melencengnya manajemen di tubuh PKB, dari partai yang mengurusi masalah-masalah masyarakat, menjadi manajemen keluarga.

Buku ini juga menyebutkan kekhawatiran banyak orang, bahwa penunjukan puterinya sebagai Sekjen DPP PKB akan menjadi awal kejatuhan Gus Dur, seperti kejatuhan Soeharto setelah menunjuk puterinya Siti Hardiyati Rukmana sebagai Menteri Sosial pada tahun 1997 lalu.

Di pertengahan buku ini, digambarkan tentang konsolidasi PKB pascakonflik berkepanjangan. Konsolidasi tersebut difokuskan pada empat bagian, yakni konsolidasi politik, ideologi, organisasi dan program.

Sebelum menuju bab akhir, dalam buku ini diulas panjang lebar tentang adanya gempa politik yang melanda partai warga nahdliyin ini. Gempa ini diakibatkan beberapa faktor. Antara lain sentralisme kekuasaan di PKB dan masuknya orang luar di tubuh PKB.

Bukan hal baru, orang luar yang dimaksud dalam buku ini adalah Muslim Abdurrahman dan Sigid Haryo Wibisono. Bahkan dalam LPJ Cak Imin tadi malam, kedua orang ini dianggap sebagai pemicu terjadinya konflik berkepanjangan di PKB.

Itulah sebabnya kenapa buku ini diberi judul ketiga orang yakni Gus Dur, Yenny dan Sigid bebal sejarah. Sejarah membuktikan, Soeharto lengser karena merekrut putrinya. Gus Dur pun diprediksi akan luntur kharismanya karena telah membangun dinasti baru di PKB dengan memasang putrinya di posisi penting di PKB. (anw/asy)