Aksi demo ini dilakukan untuk menolak Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan. Selain itu massa juga mendesak pemerintah untuk merealisasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Mutu pendidikan juga harus ditongkatkan secara nasionalย sehingga siswa mampu untuk mengikuti standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah," kata Syaiful Arifin salah satu pimpinan aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam orasinya massa menilai pelaksanaan UN merupakan bentuk nyata penindasan terhadap guru, sebab mutu pendidikan yang belum merata menyebabkan banyak guru terpaksa melakukan kecurangan dalam UN.
Selain itu pengunjukrasa menolak tegas adanya komersialisasi pendidikan dan menuntut agar 17 guru yang tertangkap tangan melakukan kecurangan UN dibebaskan karena merupakan korban dari sistem pemerintah.
(rul/djo)