Sepupu: Silvia Meninggalkan Al Amin Sebelum Digerebek KPK

Jakarta - Rajab Bonar Nasution, sepupu Al Amin Nasution, menyebut Silvia sebagai wanita lain dalam kasus penangkapan Al Amin. Siapa Silvia dan apa perannya?

Menurut Rajab, Silvia diduga ikut menemani Al Amin di Hotel Ritz Carlton. Wanita ini pulang sebelum penggerebekan KPK terjadi pada Rabu 9 April dinihari.

"Al Amin, Arya, Efiel dan Silvia satu mobil menuju Hotel Ritz Carlton," kata Rajab saat dihubungi detikcom, Selasa (29/4/2008)

Menurut Bonar, awalnya Arya datang ke Gedung DPR bukan untuk mencari Al Amin. Ia datang hendak menemui anggota DPR lain karena ada urusan lain. Namun karena orang yang hendak ditemuinya tidak ada akhirnya Arya jalan bareng dengan Al Amin meninggalkan Senayan.

"Mereka memang sudah saling kenal sebelumnya," kata Bonar yang menetap di Pancoran, Jakarta Selatan, ini.

Mereka kemudian menuju sebuah rumah makan padang. Lalu datanglah Efiel dan Silvia menemani mereka makan. Setelah kenyang, mereka memutuskan untuk mendengarkan live music. Setelah berputar-putar akhirnya mereka menuju Hotel Ritz Carlton.

Menurut Bonar, di lokasi live music Hotel Ritz Carlton, mereka duduk dalam satu meja. Kemudian Arya memutuskan untuk lebih mendekat ke panggung karena ingin lebih jelas mendengar alunan musik.

Kemudian selang beberapa lama, lanjut Bonar, datang dua orang anggota DPR lain dan duduk di meja yang sama.

"Tapi Arya tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan," katanya.

Tak lama kemudian, ujar Bonar, dua anggota DPR dan Silvia meninggalkan hotel mewah di Mega Kuningan tersebut.

Kepergian Silvia rupanya tepat waktu. Dia pun tidak ikut tertangkap KPK yang datang beberapa waktu kemudian. Yang diangkut KPK adalah Al Amin, Arya, Efiel, Sekda Bintan Azirwan dan sopir Azirwan. Dua di antaranya jadi tersangka yaitu Al Amin dan Efiel.

Bonar mengaku, dia mengetahui kisah ini berdasarkan cerita Arya, yang pernah ditemaninya.

Pengacara Al Amin, Sirra Prayuna, sebelumnya menyatakan bahwa tidak ada wanita lain selain Efiel.

Sedangkan Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto mengaku tak tahu. "Nggak tahu saya, saya nggak ikut nangkap. Saya nggak mau ngomong soal perempuan," elaknya.
(nal/nrl)