Demikian menurut hasil studi terbaru yang dimuat dalam jurnal medis BMC Pediatrics seperti dilansir harian Inggris, Telegraph, kamis (24/4/2008).
Kondisi bayi-bayi prematur akan lebih baik jika mereka mengalami kontak kulit-ke-kulit dengan ibu mereka saat mereka menjalani prosedur medis yang menyakitkan. Pelukan juga membantu bayi lebih cepat sembuh dari rasa sakit itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya dalam waktu 3 menit, reaksi bayi kembali normal. Sedangkan mereka yang tidak dipeluk masih kesakitan.
Dalam riset yang dilakukan di Kanada itu, para ibu diminta untuk menggendong anak mereka yang semuanya lahir antara 28 minggu dan 31 minggu, selama 15 menit sebelum prosedur pengambilan darah. Para ibu juga diminta terus memeluk bayi mereka selama prosedur berlangsung.
Reaksi kesakitan dihitung sebelum, selama dan setelah prosedur. Reaksinya kemudian dibandingkan dengan bayi prematur yang diambil darahnya ketika dibaringkan dalam inkubator.
Studi ini dipimpin oleh Celeste Johnston dari Universitas McGill, Montreal, Kanada. Dikatakan Johnston, hasil studi menunjukkan, ibu yang memeluk bayinya bisa mengurangi dan cepat menghilangkan rasa sakit pada bayinya.
"Manfaat kontak kulit-ke-kulit yang teratur, dalam hal membaiknya detak jantung dan regulasi temperatur pada bayi serta memperkuat ikatan ibu dan bayi, memang telah lama diakui," kata juru bicara Bliss, lembaga bantuan untuk bayi prematur.
Namun studi ini memperkuat adanya fungsi penghilang rasa sakit dari kontak kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi.
"Semua ibu baru dari bayi prematur atau sakit harus didorong untuk melakukan kontak kulit-ke-kulit dengan bayinya segera setelah memungkinkan dan seteratur mungkin setelahnya," tandas juru bicara tersebut.
(ita/nrl)