Ponpes Darusy Syahadah Sebut Yassir Santri Cerdas

Anak Buah Noordin Top Dibekuk

Ponpes Darusy Syahadah Sebut Yassir Santri Cerdas

- detikNews
Rabu, 23 Apr 2008 09:23 WIB
Boyolali - Yassir Abdil Bar alias Fais yang ditangkap oleh Densus 88/Anti-Teror (AT) di Purworejo, diketahui sebagai alumnus Pesantren Darusy Syahadah, Boyolali. Pengasuh Darusy Syahadah mengenang pemuda asal Wonogiri tersebut sebagai santri pendiam yang cerdas.

Pimpinan Pesantren Darusy Syahadah, Ustadz Mustaqiem, kepada detikcom, Rabu  (23/4/2008), memaparkan Yassir adalah alumni angkatan kedua pesantren tersebut.

Yassir lulus dari Darusy Syahadah tahun 1999 dari program Kulliyatul Muallimin al-Islamiyyah (KMI) atau seangkatan persis di bawah Gempur Budi Angkoro alias Jabir yang tewas dalam penyergapan polisi di Wonosobo beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama empat tahun belajar di sini, yang saya ketahui Yassir pendiam dan cerdas. Seingat saya, selama belajar di sini dia selalu ranking pertama dalam hal prestasi pelajaran. Hampir di semua pelajaran yang diajarkan dia selalu terlihat menonjol dibanding teman-teman seangkatannya," papar Mustaqiem.

Setelah lulus dari Darusy Syahadah, kata Mustaqiem, Yassir melanjutkan studi ke Jakarta. Namun Mustaqiem tidak mengetahui secara pasti tempat belajar Yassir di Jakarta itu.

"Biasanya anak-anak cerdas seperti dia, begitu lulus langsung meninggalkan pesantren untuk melanjutkan studi. Saya dengar saat itu dia melanjutkan studi ke Jakarta tapi saya tidak tahu tepatnya di mana maupun lembaganya. Dia tidak memilih studi ke luar negeri seperti yang lain karena faktor biaya," lanjutnya.

Mustaqiem mengaku tidak memiliki informasi memadai mengenai kehidupan pribadi Yassir. Yang dia tahu adalah Yassir berasal dari keluarga petani kurang mampu di Jatisrono, Wonogiri. Sejak kecil Yassir mengidap penyakit paru sehingga cukup mengganggu aktivitasnya.

Mustaqiem tidak memberikan komentar tentang penangkapan eks santrinya yang dikaitkan dengan jaringan aksi kekerasan atau kelompok teror yang dikendalikan Noordin M Top itu. Mustaqiem hanya kembali menyebutkan Yassir sebagai orang yang pendiam namun cerdas. (mbr/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads