Harmoko Tak Berminat Jadi Capres

Harmoko Tak Berminat Jadi Capres

- detikNews
Sabtu, 19 Apr 2008 12:27 WIB
Jakarta - Ketua Parampara (Pembina) Partai Kerakyatan Nasional (PKN) Harmoko menegaskan dirinya menolak dicalonkan menjadi Presiden, Wakil Presiden dan jabatan lainnya di legislatif pada Pemilu 2009. Dirinya, hanya ingin mendorong kaum muda yang maju.

"Saya tidak ingin dijadikan Capres, Cawapres atau duduk di legislatif. Saya hanya ingin di parampara (pembina atau penasehat) saja," kata mantan Ketua MPR Harmoko ini kepada wartawan usai deklarasi PKN di Gedoeng Joeang, Jl Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2008).

Harmoko menuturkan alasan kenapa tidak mau dicalonkan PKN sebagai orang nomor satu di pemerintahan mendatang. "Saya tidak mau dicalonkan, karena umur saya sudah mau hampir 70 tahun, nah kalau saya ikut yang muda-muda akan maju jadi buntu, saya tidak mau itu," tegas mantan Menteri Penerangan di era Soeharto ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harmoko menambahkan, kenapa lebih pas menjadi Ketua Parampara PKN, sebab sebagai lembaga yang sifatnya mendorong atau mensuport kaum muda untuk berbuat sesuatu. "Jadi kita tidak menentukan kebijakan apapun. Itu yang menentukan mereka di DPP PKN," ucapnya.

Ketika ditanya apakah dirinya kecewa dengan Partai Golkar yang selama ini menjadi kendaraan politiknya dengan mendirikan PKN. "Tidak, saya saya tidak pernah kecewa dengan Partai Golkar," jawabnya singkat.

Soal keengganan Harmoko dicalonkan jadi Capres dalam Pemilu 2009 juga dibenarkan oleh Ketua Umum DPP PKN Soebiantoro Soemantoro. Soebiantoro mengatakan, ketika dirinya dan sejumlah pendiri partai dari kalangan muda datang untuk menawarkan konsep partainya, Harmoko sudah menolak untuk hal itu.

"Beliau setuju pendirian partai, tapi menolak jadi presiden, wapres atau duduk di legislatif. Pak Harmoko minta yang muda-muda untuk maju," imbuhnya. (zal/mar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads