Duta Besar Mangasi Sihombing dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada penyusun buku, Marta Kiss, dalam usahanya menerjemahkan dan membukukan dongeng Indonesia.
Kiss adalah alumni penerima beasiswa Darmasiswa RI, salah satu program unggulan Deplu untuk menyebarluaskan pengaruh Indonesia dan mempererat persahabatan. Ia mengumpulkan dongeng-dongeng tersebut dari orang-orang yang dijumpainya selama mengikuti program beasiswa di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korfungsi Pensosbud Arena Sri Victoria kepada detikcom, Jumat (18/4/2008), sore ini menuturkan bahwa salah satu dari kumpulan dongeng yang dibukukan itu diberi judul A Szilagvirag (Bunga Karang). Seorang artis panggung Dorottya Udvaros membacakan buku ini di hadapan hadirin dengan sangat mengagumkan.
Pendengar dibawa ke dalam suasana haru dan senang, terkadang perasaan gundah sesuai dengan jalan cerita Joko Kendil yang dibacakaan. Beberapa tamu undangan lebih memilih mendengarkan suara sang artis daripada menyimak terjemahan dalam bahasa Inggris yang disediakan.
Bahasa Tulis, Bahasa Tutur
Dubes Sihombing mengatakan, dengan pembukuan ini maka dongeng Indonesia tidak akan hilang. "Karena pada umumnya dongeng-dongeng tersebut diceritakan orangtua kepada anak-anaknya dari mulut ke mulut," kata Sihombing dalam acara peluncuran buku tersebut di ruang serba guna KBRI Budapest, Rabu (18/4/2008).
Sekurangnya 80 tamu undangan, di antaranya sejumlah duta besar negara sahabat menghadiri peluncuran buku dongeng Indonesia tersebut, yang juga mendapat perhatian dari media massa setempat.
Sihombing lebih lanjut menekankan peranan penting dongeng sebagai bahan pendidikan bagi anak-anak, karena setiap dongeng memiliki nilai luhur yang diperlukan dalam pembentukan watak seperti kejujuran, ketabahan dan rasa keadilan.
Menurut Sihombing, dongeng Indonesia itu akan sangat membantu para orangtua di Hongaria yang memerlukan bahan-bahan dongeng untuk dibacakan bagi anak-anak mereka. "Hal ini sekaligus menunjukan bahwa kerjasama kebudayaan antara kedua negara ke depan sudah waktunya dilandasi dalam sebuah persetujuan bilateral," tambahnya.
Peluncuran kumpulan dongeng ini juga diisi dengan acara bedah buku oleh seorang kritikus sastra Erika Szepes. Dia menyampaikan bahwa dongeng yang ada di Indonesia juga mempunyai kesamaan dengan dongeng di Hongaria, seperti pada cerita Timun Mas. Dia juga menilai gambar-gambar dalam buku yang dilukis sendiri oleh Marta Kiss tergolong seni tersendiri.
KBRI Budapest mengambil peluang dari acara peluncuran buku tersebut untuk mempromosikan Indonesia dengan menyediakan tas Visit Indonesia Year 2008 sebagai wadah buku dongeng, yang dibagikan penerbit kepada para tamu undangan.
Masakan khas Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng, sate, kue dadar gulung, dan iringan musik gamelan Jawa live ikut memperkuat nuansa Indonesia. Musik gamelan tersebut dimainkan oleh Grup Gamelan Jawa binaan KBRI Budapest, yang diawaki para alumni penerima beasiswa Darmasiswa RI termasuk Marta Kiss.
(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini