Saat itu, Rabu 16 April 2008 siang. Fadilah sedang berada di kompleks Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes di Jalan Percetakan Negara, Jakarta. Karena Laboratorium Namru 2 berada di kompleks tersebut, Fadilah pun ingin menengok.
Mengunjungi Lab Namru 2 sebenarnya adalah rencana dadakan Ibu Menkes. Karena sebenarnya dia hanya mengunjungi tempat lain yang kebetulan masih berada di kompleks tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun beberapa saat kemudian, akhirnya petugas keamanan di gedung tersebut mengizinkan Fadilah masuk. Di dalam gedung pun, dia tidak lama. Hanya sekitar 10 menit.
"Saya cuma ingin tahu di dalam seperti apa," cetusnya sembari mengatakan ada teralis di sekeliling gedung.
Menkes telah melarang semua rumah sakit di Indonesia untuk mengirimkan sampel virus flu burung ke laboratorium Namru. Kontrak kerjasama dengan Namru telah berakhir sejak Desember 2005.
Dalam bukunya yang berjudul 'Saatnya Dunia Berubah', Siti Fadilah Supari menyoroti WHO dan negara asing lainnya memanfaatkan sampel virus flu burung Indonesia untuk dibuat vaksin yang selanjutnya dijual ke Indonesia dengan harga mahal. (nvt/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini