"Nanti saya dibilang orang Hari-hari omong kosong. Tapi tidak apa-apa," celetuk mantan Ketua DPR/MPR yang mengetuk palu pemberhentian Soeharto sebagai presiden pada 1998 lalu, saat berbincang-bincang dengan sejumlah pimpinan media di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis (16/4/2008).
Terhadap plesetan kepanjangan namanya itu, Harmoko tetap saja tersenyum. Tidak marah. Mantan Menteri Penerangan di era Orde Baru itu tetap mempertahankan gaya bicaranya seperti saat menjadi menteri, termasuk senyuman khasnya.
Ada istilah lain yang cukup menggelitik, saat dia menyinggung tentang sistem komunikasi dan penerangan di era Orde Baru. "Dulu ada istilah Pentil Kecakot," ujar mantan Menteri Penerangan ini disambut gerr. Yang dimaksud Harmoko, Pentil Kecakot itu kependekan dari Penerangan Tilpon (telepon) Kecamatan Kota.
Dalam bincang-bincangnya, Harmoko yang saat ini mengelola pesantren di Jawa Timur ini juga bercerita mengenai kondisi kesehatannya. "Alhamdulillah saya sehat dan waras. Banyak orang yang sehat, tapi tidak waras," ujar pria yang tetap tersenyum meski dianggap sebagai 'Brutus' dalam pelengseran Soeharto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang 10 tahun lengsernya Soeharto pada 21 Mei 2008, Harmoko berjanji akan memberikan kejutan. Apa itu? Dia masih merahasiakan. Namun, yang pasti kejutan itu terkait dengan sejarah saat Soeharto mundur dari kursi presiden. Rencana ini sudah muncul 5 tahun lalu, tapi baru direalisasikan beberapa bulan lalu. Tunggu saja!
(asy/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini