Bukan Sekadar Gosip Jalanan

SLANK VS DPR (1)

Bukan Sekadar Gosip Jalanan

- detikNews
Senin, 14 Apr 2008 09:54 WIB
Jakarta - Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba hingar bingar. Kantor yang dipimpin Antasari Azhar ini berubah menjadi tempat konser. Sungguh tidak dinyana, Yang manggung di kantor itu sebuah grup yang sudah melegenda, SLANK.

"Mau tau gak mafia di senayan? Kerjanya tukang buat peraturan. Bikin UUD, ujung-ujungnya duit," ucap Kaka, vokalis SLANK saat menyanyikan lagu 'Gosip Jalanan'di KPK. Selain lagu tersebut, SLANK juga membawakan lagu-lagu kritik sosial politik lainnya antara lain 'Hey Bung' dan 'Birokrasi Kompleks'.

SLANK, akhir Maret lalu, memang sengaja menggelar konser di KPK. Mereka manggung selama 40 menit tanpa meminta bayaran alias gratis. Konser ini mendapat sambutan antusias masyarakat sekitar dan para karyawan KPK. Selain sebagai selingan di antara rutinitas, lagu SLANK setidaknya mengingatkan karyawan KPK dan masyarakat akan kondisi bangsa ini yang masih sarat budaya korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SLANK manggung ke KPK memang bukan tanpa tujuan. Grup yang memiliki ideologi peace love, unity dan respect (PLUR) ini sengaja ke KPK untuk menunjukkan dukungan kepada KPK. SLANK ingin menyerukan semangat anti korupsi kepada generasi muda, paling tidak para SLANKERS yang tersebar di seluruh Indonesia.

SLANK berharap, dengan bergaungnya semangat anti korupsi di kalangan muda bisa mengurangi atau menghilangkan budaya korupsi yang sudah sangat mengakar di republik ini. "Kita bernyanyi karena terpanggil untuk mengingatkan masyarakat kalau korupsi adalah kejahatan, pengkhianatan," kata Kaka, vokalis SLANK waktu itu.

Setidaknya SLANK berharap lagu-lagu ini bisa menyemangati KPK untuk membasmi para korupstor yang telah banyak menyusahkan rakyat. "Kita ingin kasih lihat kalau SLANK memback up penuh KPK" tandas Kaka kepada detikcom.

"Kita bukan pemberantas koruptor tetapi ini untuk penyadaran mental bagi generasi muda. Akan menjadi percuma kalau kita galak memberantas koruptor tapi bibit-bibit generasi muda punya mental korup kan repot juga," lanjut Kaka.

Untuk mendukung KPK dan gerakan anti korupsi SLANK tidak hanya manggung di KPK. Grup yang telah berdiri sejak 1983 ini, pun membuat kepingan CD yang berisi kumpulan lagu anti korupsi. Semuanya khusus buat KPK, "not for sale".

Tapi Semangat SLANK untuk menularkan virus antikorupsi itu ternyata bukan tidak ada hambatan. Sebab baru beberapa hari manggung di KPK, DPR merasa tersinggung dengan lagu 'Gosip Jalanan' yang dibawakan Kaka Cs. Mereka yang menyebut dirinya wakil rakyat ini sempat uring-uringan dan berencana menggugat SLANK.

Niat itu kemudian urung dilakukan karena banyak reaksi dari sejumlah kalangan. Apalagi DPR seperti terkena karmanya. Seorang anggota DPR, Al Amin Nasution tiba-tiba disergap KPK di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu pekan lalu. Ia dinyatakan telah menerima suap dari Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Azirwan.

"Saya tidak menginginkan penuntutan ke SLANK kok, kata siapa? Saya hanya memberikan saran untuk lebih santun saja dan selanjutnya kembali diserahkan kepada masyarakat " kata Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR, Gayus Lumbuun kepada detikcom.

Pernyataan Gayus Lumbuun ini berbeda sekali dengan pernyataannya beberapa hari sebelum ada penangkapan anggota DPR Al Amin Nasution oleh KPK. Waktu itu Gayus secara terang-terangan mengaku akan mempermasalahkan lirik lagu 'Gosip Jalanan' sampai ke pengadilan.

Sedangkan Kaka mengaku santai-santai saja ketika tahu DPR panas hati mendengar lagu-lagunya. Menurut Kaka, lagu 'Gosip Jalanan' adalah hasil karya dari kegelisahan SLANK terhadap rusaknya kondisi negeri ini karena budaya korupsi. "Lagi pula kita tidak menyebut orang per orang," tegas cowok berambut gondrong ini.

Bagi Kaka, sebagai seorang musisi, ia hanya bisa bersuara lewat lagu tentang kondisi yang ia dengar dan ia lihat. Dengan lagu-lagu anti korupsi, ia juga berharap bisa menyentuh para pejabat atau siapapun yang bermental korup.

Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsudin sependapat dengan SLANK. Ia merasa aneh jika wakil rakyat yang kerjanya mengkritik kebijakan pemerintah yang salah justru tersinggung ketika dikritik oleh rakyatnya. Seolah-olah DPR adalah lembaga yang serba benar dalam bertindak.

" Sebagai wakil rakyat, DPR tidak perlu tersinggung jika yang memberikan perwakilan mengkritiknya. Demikian juga pemerintah sebagai pengemban amanah lain dari rakyat. Kritik pada mereka adalah bagian dari pencarian keseimbangan hubungan yang saling membangun antara rakyat-DPR-pemerintah," tegas Aziz.

Menurut Aziz, lirik SLANK dalam Gosip Jalanan, memang ada benarnya. Tapi ia mengingatkan, tidak semua anggota DPR berperilaku seperti mafia. "Lirik lagu dari SLANK memang ada benarnya tapi tidak semua anggota DPR seperti itu. Kalau ada, itu adalah oknum dan sebaiknya hal ini disikapi dengan tenang dan perbaiki citra," kata Aziz Syamsudin kepada detikcom.

Tapi sekarang terbukti kalau lagu "gosip jalanan" bukan sekadar gosip belaka. Ternyata salah seorang anggota DPR berperilaku seperti yang diungkapkan lagu tersebut. Bukan tidak mungkin, kasus Al Amin hanyalah puncak dari gunung es. Bisa jadi, masih banyak Al Amin - Al Amin lainnya di DPR. (ron/ddg)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads